Emergency Call
Call Center
Follow Us

Risiko Radang Amandel (Tonsilitis)

Risiko Radang Amandel (Tonsilitis)

Radang amandel atau tonsilitis adalah kondisi ketika amandel atau tonsil mengalami peradangan. Meski paling sering menyerang anak-anak, kondisi ini dapat terjadi pada orang dewasa juga, bahkan lansia.

Amandel sebenarnya memiliki fungsi penting dalam mencegah infeksi. Terutama pada anak-anak. Namun, kelenjar kecil ini mulai tergantikan fungsinya, seiring menguatnya daya tahan tubuh.

Peradangan pada kelenjar ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu. Jika tidak tertangani, kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang serius.

Penyebab Radang Amandel

Penyebab radang amandel sering kali terjadi akibat virus, tapi tak menutup kemungkinan bisa karena infeksi bakteri. Penularan bakteri atau virus pada penyakit ini terjadi melalui kontak langsung.

Misalnya, saat kamu tanpa sengaja memegang permukaan yang telah terkontaminasi virus atau bakteri. Ini juga bisa menular jika kamu tidak sengaja menghirup percikan liur dari pengidapnya.

Terdapat beberapa virus penyebab radang amandel yang cukup umum, yaitu:

  • Rubella, merupakan virus penyebab campak.
  • Adenovirus, merupakan virus penyebab diare.
  • Enterovirus, merupakan virus penyebab penyakit mulut, kaki dan tangan.
  • Influenza, merupakan virus penyebab flu.
  • Rhinovirus, merupakan virus penyebab pilek.

Faktor risiko radang amandel dapat terjadi karena adanya beberapa hal berikut ini, yaitu:

Usia
Penyakit ini lebih rentan terjadi pada anak-anak yang berusia antara 5 hingga 15 tahun.

Lingkungan
Anak-anak yang berada di sekolah atau daycare akan lebih berisiko lebih tinggi mengalami penularan bakteri atau virus penyebabnya.

Gejala Radang Amandel (Tonsilitis)

Ada beberapa gejala radang amandel yang perlu kamu waspadai, yaitu:

  • Kemerahan dan bengkak pada amandel
  • Muncul bercak putih pada amandel
  • Sakit tenggorokan
  • Kesulitan menelan
  • Demam ringan
  • Pembengkakan kelenjar pada leher
  • Suara yang serak
  • Napas tidak sedap
  • Sakit kepala

Biasanya, pada anak-anak, gejala lain yang dapat terjadi adalah penurunan nafsu makan dan menjadi lebih rewel.

Ketika demam pada anak tidak kunjung membaik, anak mengalami kesulitan makan yang sangat mengganggu, dan anak menjadi lemas.

Meski gejalanya mirip, radang amandel berbeda dengan radang tenggorokan.

Diagnosis Radang Amandel

Diagnosis radang amandel dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan yang perlu kamu jalani:

  1. Pemeriksaan fisik
    Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mengecek kondisi amandel. Jika ada pembengkakan, kemerahan, bahkan terdapat nanah, hal itu bisa menjadi tanda peradangan yang terjadi. Suhu tubuh juga akan diperiksa untuk memastikan adanya demam. Selain itu, dokter akan memeriksa bagian leher terjadi pembengkakan kelenjar atau tidak.
  1. Tes swab tenggorokan
    Pemeriksaan lanjutan adalah dengan menggunakan tes swab tenggorokan. Dokter atau petugas medis akan mengambil air liur dan sel-sel dari tenggorokan kamu untuk melakukan pengujian untuk memastikan bakteri yang ada pada amandel.
  1. Pemeriksaan darah
    Pemeriksaan darah juga mungkin perlu kamu jalani, untuk memastikan penyebab dari kondisi kamu.

Pengobatan Radang Amandel (Tonsilitis)

Pengobatan Radang Amandel (Tonsilitis)
Pengobatan radang amandel bisa teratasi dengan penggunaan obat-obatan.

Dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang menyebabkan penyakit ini.

Pastikan anak-anak menghabiskan antibiotik yang dokter resepkan, meskipun gejala telah membaik.

Baca Juga: Radang amandel, haruskah operasi?

Apakah Amandel Bisa Sembuh dengan Sendirinya? Gejala radang amandel atau tonsilitis biasanya hilang setelah tiga sampai empat hari. Kondisi ini tidak menular.

Namun, jika infeksi tersebut disebabkan oleh virus yang menyebabkan pilek atau flu, maka dapat menulari orang lain juga. Kondisi yang tidak diatasi dengan baik dapat memicu berbagai komplikasi radang amandel, seperti:

  1. Tonsilitis kronis
    Pada beberapa pengidap, radang amandel atau tonsilitis bisa kambuh lagi setiap kali mereka mengalami infeksi saluran pernapasan atas. Ini disebut tonsilitis berulang atau tonsilitis kronis dan sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Bila terjadi berulang, penyakit ini juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat amandel, terutama jika kamu mendengkur atau sulit tidur di malam hari. Operasi ini disebut tonsilektomi.
  1. Sleep apnea
    Sleep apnea dapat terjadi akibat pembesaran amandel yang sangat besar yang mencegah seseorang untuk bernapas normal saat tidur. Nah, tonsilitis dapat menyebabkan pembesaran amandel karena infeksi dan peradangan, sehingga bisa mengakibatkan sleep apnea baik sementara atau permanen. dengan metode sleep clinic bisa mengatasi sleep apnea
  1. Demam scarlet
    Bakteri Streptokokus grup A, penyebab radang amandel juga bisa menyebabkan demam Scarlet. Kondisi ini menyebabkan ruam kulit merah jambu yang khas.
  1. Abses peritonsiler
    Pada kasus tonsilitis yang parah, abses (kumpulan nanah) dapat terbentuk di sekitar amandel. Abses peritonsil lebih sering terjadi pada orang dewasa dan remaja dibandingkan pada anak-anak. Dokter sering merekomendasikan operasi untuk mengeringkan abses.
  1. Demam rematik
    Meskipun jarang terjadi, demam rematik dapat terjadi jika radang tenggorokan tidak kamu obati atau kamu tidak menyelesaikan pengobatan antibiotik sepenuhnya. Demam rematik lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa dan dapat menyebabkan kerusakan jantung permanen.
  1. Infeksi yang menyebar
    Bila tidak kamu obati, bakteri streptokokus dapat menyebar dari tenggorokan ke telinga tengah, sinus, atau bagian tubuh lainnya. Infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi, yaitu sinusitis, glomerulonefritis, atau necrotizing fasciitis.

Pencegahan Radang Amandel

Untuk mencegah amandel menyerang, lakukan beberapa cara berikut:

  • Menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi.
  • Kumur air garam untuk membersihkan mulut.
  • Rajin minum air putih.
  • Menerapkan pola makan sehat.

Jika radang amandel tidak membaik, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan segera.

Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909

No Comments

Leave a Reply

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga