Emergency Call
Call Center
Follow Us

Kenali Laparoskopi Untuk Sembuhkan Usus Buntu

Laparoskopi Usus Buntu - RSIA Bina Medika

Kenali Laparoskopi Untuk Sembuhkan Usus Buntu

Usus buntu dapat teratasi dengan Laparoskopi – Penyakit usus buntu adalah peradangan pada usus buntu, atau apendiks, yang merupakan organ seperti kantung sepanjang 5 sampai 10 cm yang melekat pada usus besar. Kondisi ini biasanya ditandai dengan nyeri di perut kanan bawah.

Radang usus buntu menyerang pada orang berusia antara 10 sampai 30 tahun. Tapi anak-anak dan remaja juga bisa terkena radang usus buntu. Penyakit atau peradangan pada usus buntu disebut juga dengan usus buntu.

Baca juga: OPERASI HERNIA DENGAN LAPAROSKOPI MINIM RASA SAKIT

Jika tidak diobati, radang usus buntu bisa menjadi serius dan menyebabkan usus buntu pecah. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah yang bisa berakibat fatal.

PENYEBAB RADANG USUS BUNTU

Penyakit usus buntu disebabkan oleh infeksi pada rongga usus buntu. Akibatnya, bakteri tumbuh dengan cepat dan menyebabkan usus buntu meradang, membengkak, dan mengeluarkan nanah.

Baca juga: PENGALAMAN MENJALANI BEDAH LAPAROSKOPI UNTUK SEMBUH DARI ADENOMIOSIS SETELAH 8 TAHUN

Penyebab usus buntu tidak pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga menyebabkan seseorang terkena radang usus buntu, yaitu:

– Penyumbatan pada pintu rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau feses yang keras
– Penebalan atau pembengkakan jaringan pada dinding usus buntu akibat infeksi pada saluran pencernaan atau bagian tubuh lainnya
– Tersumbatnya usus buntu yang disebabkan oleh tumbuhnya parasit pada saluran pencernaan, contohnya infeksi cacing kremi atau ascariasis
– Penyakit tertentu, seperti tumor perut atau penyakit radang usus
Selain faktor di atas, terdapat mitos bahwa makanan tertentu seperti biji cabai dapat menyebabkan radang usus buntu. Namun, kebenarannya belum terbukti secara pasti.

Baca juga: OPERASI PENGANGKATAN RAHIM AKIBAT ADENOMIOSIS

GEJALA RADANG USUS BUNTU

Gejala utama radang usus buntu adalah sakit perut, yang disebut kolik abdomen. Rasa sakit mulai dari pusar dan kemudian berpindah ke sudut kanan bawah perut. Letak nyeri bisa berbeda-beda tergantung dari usia penderita dan letak usus buntu itu sendiri. Dalam beberapa jam, nyeri usus buntu dapat memburuk, terutama dengan olahraga, pernapasan dalam, batuk, atau bersin. Selain itu, rasa sakit bisa muncul secara tiba-tiba, bahkan saat orang tersebut sedang tidur.

Nyeri perut dapat disertai dengan gejala lain, termasuk:

– Meningkat
– Mual dan muntah
– Demam dan menggigil
– Kehilangan selera makan
– Tidak bisa mengeluarkan gas atau kentut
– Sembelit
– Diare

KAPAN KE DOKTER

Hubungi dokter Anda segera jika Anda mengalami sakit parah di perut kanan bawah atau gejala usus buntu lainnya yang disebutkan di atas. Jangan makan, minum, atau menggunakan obat radang usus buntu seperti pereda nyeri, obat pencahar, atau kompres hangat untuk meredakan gejala nyeri tanpa anjuran medis.

Baca juga: ATASI FERTILITAS DENGAN LAPAROSKOPI

Pada ibu hamil, radang usus buntu bisa menimbulkan gejala nyeri pada perut bagian kanan karena posisi usus buntu yang lebih tinggi saat hamil. Di sisi lain, ibu hamil yang mengalami nyeri perut, mual, atau muntah juga tidak berarti mengalami radang usus buntu. Itulah mengapa penting bagi ibu hamil untuk selalu memeriksakan diri, terutama jika Anda memiliki gejala-gejala yang disebutkan di atas.

Perhatikan jika sakit perut perlahan memburuk dan menyebar ke seluruh perut. Kondisi ini bisa jadi merupakan tanda bahwa usus buntu sudah cukup pecah sehingga menyebabkan radang rongga perut (peritonitis). Pada wanita, gejala radang usus buntu juga bisa menyerupai nyeri haid (dismenore) atau kehamilan ektopik.

Baca juga: ATASI KEHAMILAN EKTOPIK DENGAN LAPAROSKOPI

DIAGNOSIS USUS BUNTU

Diagnosis usus buntu dimulai dengan tanya jawab tentang gejala dan riwayat kesehatan pasien dan keluarganya, riwayat pembedahan, penggunaan obat dan riwayat alergi.

Kemudian, dokter melakukan pemeriksaan fisik, salah satunya dengan menekan area perut yang nyeri. Radang usus buntu biasanya ditandai dengan nyeri yang semakin parah setelah area perut yang tertekan dilepaskan dengan cepat.

Ada dua macam operasi untuk mengangkat usus buntu, yaitu : 

– Operasi terbuka (Laparotomi) dengan membuat sayatan 4 – 10cm pada perut. 
– Operasi lubang kunci (Apendektomi Laparoskopi) dengan sayatan kecil 0,5 – 1cm.

OPERASI LAPAROSKOPI

Laparoskopi merupakan pilihan untuk mengobati radang usus buntu. Dimulai dari pembedahan kecil di perut. Lalu tabung kecil yang disebut kanula kemudian dimasukkan. Alat itu untuk mengisi perut dengan gas karbondioksida. Hal ini dilakukan agar ahli bedah dapat melihat usus buntu dengan lebih jelas. Setelah itu, alat yang disebut laparoskop dimasukkan ke dalam sayatan. Laparoskopi adalah tabung dengan cahaya dengan intensitas yang kuat dan kamera resolusi tinggi di depannya. Kamera akab menampilkan gambar di layar sehingga dapat menemukan usus buntu. Dengan cara ini, penyakit bisa diobati dengan sayatan minimal agar tidak meninggalkan bekas luka yang besar di perut.

Bina family yang memiliki masalah usus buntu dan ingin melakukan operasi dengan luka minimal dapat menghubungi RSIA Bina Medika.

Keunggulan Apendiktomi Laparoskopi :

– Prosedur operasi yang lebih singkat
– Nyeri pasca operasi minimal
– Meminimalisir risiko infeksi pasca operasi
– Mempersingkat waktu rawat inap
– Pemulihan yang lebih cepat
– Bekas luka sangat kecil

Kontraindikasi Apendiktomi Laparoskopi

Tidak semua pasien penyakit usus buntu bisa menjalani laparoskopi, misalkan pada kondisi berikut:

– Peradangan usus buntu sudah sangat parah
– Terdapat abses (penumpukan bakteri/nanah)
– Usus buntu sudah pecah
– Terdapat jaringan parut di perut dari operasi lain sebelumnya

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga