Emergency Call
Call Center
Follow Us

Belajar dari Pengalaman Artis, Segera Deteksi Dini Kanker Payudara!

kanker-payudara-nunung-2

Belajar dari Pengalaman Artis, Segera Deteksi Dini Kanker Payudara!

Belajar dari Pengalaman Artis, Segera Deteksi Dini Kanker Payudara! Selebriti sekaligus pelawak kecintaan Tanah Air, Nunung Srimulat mengaku terdiagnosa mengidap kanker payudara belum lama ini. Dia pun sudah melakukan biopsi atau pengambilan sampel jaringan tubuh untuk memeriksakan kondisi kanker payudara.

Baca juga: ROKOK PENYEBAB MASALAH PADA JANIN?

Kanker payudara memang menjadi penyebab kematian utama akibat kanker pada wanita di Indonesia. Jumlah kasus yang banyak ini dikarenakan kebanyakan penderita baru melakukan pengobatan pada stadium lanjut. Padahal, peluang sembuh dari kanker payudara lebih besar jika dideteksi secara dini dan langsung diobati.

Perbedaan Nyeri Payudara Menstruasi VS Kanker

Terkadang wanita bingung bagaimana membedakan nyeri payudara akibat menstruasi yang normal terjadi dengan nyeri yang disebabkan oleh sel kanker. Gejalanya memang mirip tapi tak serupa saat disentuh. Jika dikarenakan hormon menstruasi, maka payudara hanya akan terasa lebih padat dan sensitif saat disentuh.

Baca juga: OPERASI PENGANGKATAN RAHIM AKIBAT ADENOMIOSIS

Sementara pada stadium awal, kanker payudara memiliki benjolan padat dan tidak bergerak saat ditekan serta tidak menimbulkan nyeri. Benjolan ini kadang tidak disadari keberadaannya sehingga wanita perlu rutin memeriksa bentuk payudaranya sendiri apakah ada benjolan yang mengganjal. 

Faktor Penyebab Kanker Payudara

Agar dapat mencegah lebih dini, Bina family perlu mengetahui penyebab kanker payudara. Lantas apa sebenarnya kebiasaan buruk penyebab kanker payudara yang perlu diwaspadai? Berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara:

  1. Sering mengonsumsi makanan tidak sehat

Selain menyebabkan obesitas, beberapa jenis makanan yang tidak sehat dapat memicu pembentukan zat atau hormon yang meningkatkan risiko perkembangan sel kanker di payudara. Makanan tidak sehat tersebut, seperti: daging olahan, makanan cepat saji, makanan tinggi lemak, mengandung pengawet & pewarna buatan, dan sebagainya.

  1. Tidak memberi ASI pada anak

Hubungan ibu tak beri ASI dengan risiko kanker adalah karena pengaruh hormonal dari periode amenore dan infertilitas yang saling berhubungan. Hal ini mengurangi paparan siklus haid seumur hidup dan mengubah hormon tertentu, seperti androgen, yang dapat mempengaruhi risiko terjadinya kanker.

  1. Menjadi perokok aktif maupun pasif

Terdapat sekitar 7000 bahan kimia beracun yang terkandung dalam rokok sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit. Salah satunya, pertumbuhan sel yang tidak terkendali di dalam tubuh seseorang sehingga menjadi penyebab kanker.

  1. Pertama kali melahirkan anak pada usia >40 tahun

Aktivitas menyusui dan menyapih membuat sel-selnya mengalami masif apoptosif yang sangat bermanfaat untuk untuk ‘membersihkan’ kelenjar susu dari mutasi yang berujung pada risiko kanker payudara. 

  1. Menopause pada usia > 50 tahun

Menopause di atas usia 50 tahun menyebabkan kadar estrogen menjadi tinggi dalam jangka waktu lama. Hormon estrogen berlebihan menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan sel kanker berkembang.

Baca juga: ASMA BRONKIALE PADA ANAK

  1. Riwayat operasi tumor jinak atau tumor ganas pada payudara

Wanita yang pernah melakukan operasi tumor jinak maupun tumor ganas pada daerah payudara memiliki peluang suatu saat berkembang menjadi sel kanker.

  1. Riwayat anggota keluarga mengidap kanker payudara

Jika wanita yang masih memiliki hubungan darah dalam sebuah keluarga pernah mengidap kanker payudara, maka terdapat peluang 2-3 kali lipat risiko kanker payudara yang menurun pada anggota keluarga yang lebih muda.

Cara Deteksi Dini Kanker Payudara

Setelah mengetahui faktor penyebab di atas, Bina Family perlu segera mendeteksi sejak dini adanya kanker payudara atau tidak yang bisa dengan sangat mudah dilakukan oleh diri sendiri. Berikut langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa Bina Family ikuti dengan gerakan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi:

1. Berdiri dengan tegak dan perhatikan bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan atau perubahan pada puting. Berbeda halnya dengan bentuk payudara tidak simetris ya, karena kondisi ini normal terjadi.

2. Angkat kedua lengan, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Lalu, dorong siku ke depan dan perhatikan payudara. kemudian, dorong siku ke belakang dan perhatikan bentuk maupun ukuran payudara.

3. Letakkan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan atau kontraksikan otot dada.

4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Lalu, raba dan tekan area payudara, sambil perhatikan semua bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Gunakan ujung jari tangan kanan untuk melakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan ya!

5. Cubit kedua puting. Jika ada cairan yang keluar dari ujung puting maka segera berkonsultasilah ke dokter spesialis onkologi.

6. Sambil terlentang, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Lalu, angkat lengan ke atas. Perhatikan payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Raba sambil beri penekanan ke seluruh payudara dengan ujung jari.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga