Rokok Penyebab Masalah Pada Janin?
Rokok penyebab masalah pada janin? Sebagian banyak perokok aktif di Indonesia tidak peduli bahaya asap rokok pada diri sendiri maupun orang sekitarnya, termasuk ibu hamil.
Jika ibu hamil sering terpapar, sekitar 7.000 senyawa kimia beracun dalam asap rokok dapat meracuni janin dalam kandungan.
Bahaya merokok saat hamil penting untuk diketahui. Berbagai zat beracun dalam tembakau dapat meningkatkan risiko masalah selama kehamilan, seperti kelahiran prematur dan cacat lahir pada bayi yang belum lahir.
Ibu hamil harus tahu bahwa karbon monoksida dalam asap rokok dapat menghambat aliran oksigen dan nutrisi ke janin. Hal ini dapat mengganggu pernapasan janin dan meningkatkan detak jantung janin.
Selain itu, kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok saat hamil juga diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit bawaan pada janin dan keguguran, sehingga ibu hamil tidak dianjurkan merokok, terutama di awal triwulan. Sehingga rokok menjadi penyebab masalah pada janin.
Baca juga: ATASI FERTILITAS DENGAN LAPAROSKOPI
Bahaya Merokok Saat Hamil bagi Ibu dan Janin
Kebiasaan merokok atau sering menghirup asap rokok (perokok pasif) bisa menjadi penyebab kesehatan pada janin, yaitu:
- Lahir prematur atau terlahir dengan berat badan lahir rendah
- Risiko lebih tinggi terkena sindrom kematian bayi mendadak
- Gangguan pernapasan, misalnya akibat ISPA, pneumonia, atau asma
- Cacat bawaan, misalnya penyakit jantung bawaan, cacat pada otak dan saraf, atau kelainan pada organ dan bagian tubuh lain, seperti atresia bilier dan gastroschisis
- Gangguan tumbuh kembang
- Masalah psikologi dan perilaku, misalnya ADHD dan autisme
Merokok saat hamil tidak hanya membawa dampak buruk bagi janin di dalam rahim, tetapi juga ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang lebih berisiko terjadi pada ibu hamil yang sering merokok:
- Gangguan pada plasenta, misalnya plasenta previa dan solusio plasenta atau lepasnya plasenta dari dinding dalam rahim sebelum proses kelahiran bayi
- Ketuban pecah dini
- Keguguran
- Selain perokok aktif, bahaya merokok saat hamil juga dapat dialami oleh ibu hamil dan janin yang terpapar asap rokok atau perokok pasif. Risiko terjadinya masalah kehamilan bahkan bisa meningkat bila paparan asap rokok terjadi secara berulang kali, misalnya ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah.
Pilihan Cara dan Tips Berhenti Merokok
Cara terbaik yang dapat Bumil lakukan untuk menghindari bahaya merokok saat hamil adalah dengan berhenti merokok. Bumil dapat mencoba terapi untuk menghentikan kebiasaan merokok yang disebut dengan Nicotine Replacement Therapy (NRT). Terapi ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
- Permen nikotin, diminum dengan cara dikunyah perlahan selama 30 menit
- Tablet hisap yang berbentuk pil diletakkan di antara gusi dan bagian dalam pipi, lalu didiamkan selama 30 menit.
- Tablet sublingual, yaitu tablet yang diletakkan di bawah lidah dan dilarutkan di dalam mulut
- Inhaler, yaitu inhaler yang perlu digunakan secara teratur
- Transdermal, berupa tempelan pada permukaan kulit
- Semprotan hidung dan mulut
Namun, sebelum memutuskan untuk menjalani beragam terapi tersebut di atas, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan. Selalu perhatikan jumlah nikotin yang diserap tubuh, apapun metode pengobatan yang digunakan.
Berhenti merokok secara tiba-tiba memang sulit, tetapi bukan tidak mungkin. Cara-cara berikut dapat membantu ibu hamil berhenti merokok dan menghindari asap rokok:
- Hindari situasi yang mungkin membuat ibu hamil ingin merokok, seperti stres atau menghabiskan waktu dengan perokok lain.
- Buatlah daftar alasan berhenti merokok dan tentunya tujuan utamanya adalah kesehatan ibu hamil dan janin. Jauhi asap rokok di mana pun ibu hamil berada.
- Alihkan keinginan untuk merokok dengan melakukan aktivitas lain, seperti mengunyah permen karet, berolahraga, atau bermeditasi.
- Pada fase aklimatisasi, tidak jarang ibu hamil yang sudah berhenti merokok tergoda untuk merokok kembali setelah melahirkan. Namun, tentunya membutuhkan komitmen dari ibu hamil itu sendiri untuk benar-benar menghentikan kebiasaan tidak sehat tersebut.
Jika ibu hamil merasa sulit untuk berhenti merokok, coba konsultasikan ke dokter kandungan. Dokter dapat membantu ibu hamil berhenti merokok dan akan terus memantau kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya untuk memprediksi berbagai gangguan akibat bahaya merokok selama kehamilan.
No Comments
Sorry, the comment form is closed at this time.