Penanganan & Pemulihan pasca trauma (cedera olahraga)
Cedera olahraga merupakan cedera yang terjadi pada siapa saja baik anak anak, orang dewasa maupun atlet saat melakukan kegiatan olahraga. Keseleo atau terkilir adalah cedera olahraga yang paling sering terjadi.
Secara umum cedera atau trauma merupakan kelainan yang terjadi pada tubuh. Kelainan ini dapat atau akan mengakibatkan timbulnya nyeri, panas, merah, bengkak, dan penurunan fungsi. Baik pada otot, tendon, ligamen, persendian, maupun tulang. Gangguan ini biasanya terjadi akibat berolahraga. Perlu diketahui bahwa anak-anak sangat berisiko mengalaminya, tetapi orang dewasa juga rentan untuk mengalaminya.
Baca Juga: CEDERA OLAHRAGA YANG SERING DIALAMI ANAK
Ada beberapa jenis cedera yang perlu diketahui, antara lain:
- Cedera acl. Merupakan robekan atau keseleo ligamen anterior cruciate atau ACL. ACL sendiri merupakan salah satu pita jaringan kuat yang membantu menghubungkan tulang paha (femur) ke tulang kering (tibia).
- Cedera otot. Merupakan cedera pada otot atau tendon, yaitu jaringan fibrosa yang menghubungkan otot ke tulang.
- Ankle sprain atau cedera engkel. Merupakan keseleo pergelangan kaki akibat ligamen yang menopang pergelangan kaki terlalu meregang atau robek.
- Dislokasi. Kondisi yang dapat membuat tulang di tubuh terkilir. Akibatnya, tulang jadi tertekan dan terpaksa keluar dari soketnya, sehingga menyakitkan dan menyebabkan pembengkakan.
- Cedera hamstring. Terjadi saat seseorang meregangkan atau menarik salah satu otot hamstring (kelompok tiga otot sepanjang bagian belakang paha) terlalu kencang.
- Cedera lutut. Ada beberapa jenis cedera lutut yang dapat terjadi, yaitu keseleo, terkilir, dislokasi otot, hingga patah tulang.
- Patah tulang. Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh, seperti tangan, kaki, hingga tulang rusuk.
- Cedera tendon. Diartikan sebagai rasa sakit dan memar pada area terdampak (tendon) yang disebabkan karena aktivitas yang berat. Tendon sendiri adalah jaringan berserat yang menempelkan otot pada tulang di tubuh manusia.
- Gegar otak. Merupakan cedera otak yang disebabkan oleh pukulan ke kepala atau guncangan kepala dan tubuh yang keras.
- Cedera punggung. Gangguan apa pun pada tulang belakang, persendian, jaringan ikat, otot, atau saraf dapat menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan.
Secara umum, cedera olahraga dapat disebabkan oleh:
- Kecelakaan dan trauma, seperti jatuh atau benturan keras.
- Tidak melakukan pemanasan dengan benar sebelum berolahraga.
- Menggunakan peralatan yang tidak tepat atau teknik yang kurang tepat saat berolahraga.
- Terlalu memaksakan diri (olahraga berlebihan)..
Hampir semua bagian tubuh dapat terluka, termasuk otot, tulang, persendian, dan jaringan ikat (tendon dan ligamen). Pergelangan kaki dan lutut sangat rentan terhadap cedera
Risiko
Seseorang lebih berisiko mengalami cedera olahraga jika dirinya:
- Belum aktif berolahraga secara teratur.
- Tidak melakukan pemanasan dengan benar sebelum berolahraga.
- Sering bermain olahraga yang memerlukan banyak kontak fisik, seperti sepak bola atau rugby.
Secara umum, jika kamu mengalami cedera, kamu mungkin akan langsung merasakan beberapa gejalanya. Mulai dari rasa sakit, nyeri, bengkak, memar, dan gerakan terbatas atau kaku di area yang terkena. Namun, terkadang, gejala ini baru terlihat beberapa jam setelah berolahraga.
Selain itu, gejala akan kondisi ini tergantung dari jenis dan lokasi cederanya. Sebagai contoh, apabila kamu mengalami gegar otak setelah terbentur sesuatu, gejala dapat berupa rasa pusing, mual, dan rasa disorientasi (kebingungan). Sementara itu, apabila kamu mengalami cedera engkel (ankle), gejalanya dapat berupa rasa empuk saat menyentuh pergelangan kaki, pembengkakan, dan memar.
Segeralah berhenti berolahraga jika merasakan sakit, terlepas dari apakah kondisi tersebut terjadi secara tiba-tiba, atau kamu sudah merasakan sakitnya untuk sementara waktu. Terus berolahraga saat cedera dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut dan memperlambat pemulihan.
Pengobatan
Metode RICE (istirahat, es, kompresi, dan ketinggian) adalah pengobatan umum untuk cedera. Metode perawatan ini bermanfaat untuk cedera olahraga ringan. Untuk hasil terbaik, ikuti metode RICE dalam 24 hingga 36 jam pertama setelah cedera. Hal ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mencegah rasa sakit dan memar tambahan di hari-hari awal setelah cedera olahraga. Selain itu, obat bebas dan resep tersedia untuk mengobati cedera olahraga. Kebanyakan dari obat tersebut dapat meredakan rasa sakit dan bengkak.
Namun, apabila cedera yang dialami lebih parah, seperti gegar otak, atau patah tulang, penanganan kondisi ini akan tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Sebagai contoh, patah tulang dapat ditangani dengan penggunaan gips. Sedangkan pada gegar otak, jika tidak terlalu parah, dokter dapat merekomendasikan istirahat secara fisik dan mental untuk pulih dari gegar otak.
Pencegahan
Cara terbaik untuk mencegahnya, khususnya saat olahraga, adalah melakukan pemanasan dengan benar dan melakukan peregangan. Sebab, otot dingin cenderung mudah meregang dan robek.
Dengan pemanasan, otot akan menjadi hangat, sehingga lebih fleksibel. Selain itu, otot setelah pemanasan dapat menyerap gerakan cepat, tikungan, dan sentakan membuat lebih kecil kemungkinan terjadi.
Lakukan juga langkah-langkah ini untuk menghindari cedera:
- Melakukan olahraga dengan teknik yang tepat, seperti berenang, bermain bola, atau basket.
- Gunakan peralatan olahraga yang sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh, pastikan untuk menggunakan sepatu bola dengan sol khusus.
- Hindari olahraga terlalu keras dan berlebihan, karena dapat memperlambat pemulihan otot.
- Lakukan olahraga yang aman sesuai usia, seperti berjalan santai untuk mereka yang sudah lansia.
- Hindari mengenakan sandal tipis ketika jalanan sedang basah, untuk menghindari terpeleset yang dapat menyebabkan jatuh.
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol sebelum berkendara.
Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909