Cedera Olahraga Yang Sering Dialami Anak
Melihat anak Anda aktif beraktivitas sehari-hari, sebagai orang tua tentu Anda sangat khawatir dengan cedera yang dialami anak Anda. Entah karena terjatuh, benturan yang tidak diinginkan dan masih banyak lagi penyebab lainnya. Meski mengkhawatirkan, namun tak perlu panik jika anak Anda terluka. Berikut beberapa cedera yang umum terjadi pada anak dan cara mengatasinya.
Luka, goresan dan memar
Masa kanak-kanak adalah masa yang dinamis. Berlari, melompat, dan memanjat adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk menyalurkan energi Anda. Tak heran jika tangan, siku, dan lutut menjadi bagian tubuh yang paling rentan. Bila anak Anda mengalami luka atau cakaran, cucilah area tersebut dengan air mengalir hingga bersih. Selanjutnya, oleskan salep antibiotik dan balut lukanya. Hubungi dokter RSIA Bina Medika jika lukanya besar dan dalam, jika area tersebut merah dan bengkak, atau jika Anda melihat nanah: ini adalah tanda-tanda infeksi. Untuk memar, kurangi pembengkakan dengan kompres es yang dibungkus kain lembab. Jika anak Anda kesulitan berjalan atau bergerak karena cedera masa kanak-kanak ini atau jika pembengkakannya tidak kunjung mereda, segera hubungi dokter.
Masalah bahu dan punggung
Jika anak Anda membawa ransel yang terlalu berat atau digendong di satu bahu, ia mungkin mengalami nyeri punggung, leher, dan bahu serta masalah postur. American Academy of Pediatrics menganjurkan agar anak selalu menggunakan dua tali bahu dengan benar, sekaligus memastikan berat tas punggung tidak lebih dari 10 hingga 20 persen dari berat badan anak. 3. Sepotong
Anak-anak cenderung menyentuh sesuatu dengan tangannya. Hal ini memudahkan serpihan kayu, duri, dan kotoran lainnya menembus kulitnya. Jika ini terjadi, gunakan jarum yang disterilkan dengan alkohol untuk menusuk kulit dengan lembut, lalu lepaskan pinset yang bersih. Jika cara ini tidak berhasil, coba sentuh area luka dengan selotip untuk melihat apakah cara tersebut membantu melepas luka. Setelah serpihan dibersihkan, gunakan salep antibiotik untuk mencegah infeksi.
Terkilir
Olahraga sangat bagus untuk menyalurkan energi ke arah yang positif. Namun jika tidak dilakukan dengan benar, gerakan saat berolahraga dapat menyebabkan robekan otot serta kerusakan ligamen dan tendon. Jika cedera olahraga ini terjadi pada anak Anda, baringkan dia. Selanjutnya, oleskan es, balut luka dengan erat dan jaga agar tetap tinggi. Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti asetaminofen atau ibuprofen mungkin bisa membantu. Hubungi dokter jika anak Anda tidak dapat berjalan atau menggerakkan bagian tubuh yang cedera, yang mungkin tergeser. Mintalah nasihat dokter Anda tentang apakah rontgen diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut.
Patah tulang
Patah tulang yang paling umum terjadi pada tangan. Daerah yang terkena patah tulang akan membengkak dan terasa nyeri jika ditekan atau digerakkan.
Gegar otak
Pada anak di bawah usia 14 tahun, penyebab utama gegar otak adalah bersepeda, sepak bola, baseball, bola basket, dan skateboard atau skuter. Jika anak Anda terkena pukulan di kepala, awasi dia. Gejala cedera anak ini seringkali langsung terlihat. Hubungi dokter segera jika anak Anda kehilangan kesadaran, tampak bingung, atau mengeluh penglihatan kabur atau sakit kepala terus-menerus.
Gigi patah
Cedera umum lainnya pada anak-anak adalah gigi patah dan gigi terkelupas. Hampir 50% anak-anak akan mengalami beberapa jenis kecelakaan gigi di usia muda. Hubungi dokter gigi Anda jika gigi anak Anda rusak, goyang, atau sensitif.
Nursemaid’s Elbow
Kondisi ini juga dikenal sebagai ketegangan siku dan umum terjadi pada anak-anak prasekolah. Karena tulang dan otot mereka masih berkembang. Cedera ini bisa terjadi ketika pengasuh menarik lengan anak atau mengayunkan lengan balita. Cara mendeteksinya yang paling mudah adalah anak hanya berpegangan tangan tanpa melakukan apa pun. Hubungi dokter Anda segera karena ini dapat dengan mudah memperbaiki siku.
No Comments
Sorry, the comment form is closed at this time.