Telinga Sering Berdenging, Segera Periksakan!
Apakah telinga kamu sedang sering mengeluarkan dengungan? Hati-hati, kamu bisa saja mengalami tinnitus, lho. Seseorang yang mengalami gangguan ini dapat terjadi dalam waktu singkat hingga lama. Kamu mungkin menjadi sulit mendengarkan suara yang ada di sekitar sehingga kerap tidak mendengar saat diajak bicara. Namun, apakah perlu hingga dilakukan pemeriksaan audiometri?
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi segala masalah yang terjadi di telinga, termasuk juga tinnitus yang menyebabkan telinga berdenging. Selain itu, kamu mungkin juga mendeteksi gangguan yang lebih parah dari tinnitus yang menimbulkan gejala tersebut. Maka dari itu, ketahui lebih jelasnya terkait pemeriksaan audiometri yang dapat mendeteksi segala gangguan pada pendengaran. Berikut ulasannya!
Pemeriksaan Audiometri untuk Telinga Berdenging
Pemeriksaan audiometri adalah tes pendengaran non-invasif yang berguna untuk mengukur kemampuan mendengar suara, nada, atau frekuensi yang berbeda. Banyak gangguan pada telinga bagian luar, hingga dalam yang dapat didiagnosis saat menjalani pemeriksaan ini untuk dapat menentukan gangguan yang terjadi atau sekedar memantau sebelum dan setelah dilakukan operasi. Cara ini juga dapat mengevaluasi tingkat pendengaran seseorang.
Salah satu gangguan yang dapat didiagnosis adalah tinnitus yang dapat membuat gejala berupa dengungan pada telinga. Memang, telinga yang hanya mengalami dengungan biasanya tidak menimbulkan dampak buruk apa pun. Meski begitu, jika gejala tersebut yang disertai vertigo dan telinga terasa penuh perlu segera untuk diperiksa. Hal tersebut untuk mencegah dampak yang lebih buruk dapat terjadi.
Saat mendiagnosis gangguan tinnitus, ahli medis akan melakukan serangkaian pemeriksaan audiometri. Beberapa jenis pemeriksaan yang sering dilakukan untuk gangguan ini adalah mengukur persepsi dengan menggunakan suara, nada, dan volume. Berikut ini beberapa cara pengujian yang dilakukan:
- Pencocokan suara tinnitus: Metode ini dilakukan untuk membantu ahli medis untuk mengidentifikasi persepsi spesifik terkait tinnitus. Dokter dapat menyesuaikan nada dan lapisan dari beberapa suara untuk membuat suara yang sama persis saat tinnitus kambuh. Pencocokan suara ini penting untuk dilakukan sebagai cara terapi manajemen jika gangguan tersebut kambuh.
- Tingkat masking minimum: Cara ini dilakukan untuk memberikan perkiraan ukuran seberapa parah pengidap tinnitus merasakan gangguan tersebut. Metode ini dapat digunakan pada terapi suara karena kenyaringan dari tingkat kebisingan pada pita eksternal dapat menutupi gangguan tinnitus yang terjadi.
- Tingkat ketidaknyamanan terkait kenyaringan: Tingkat kenyaringan tertentu dari suara yang ada di luar telinga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau menyakitkan bagi pengidap tinnitus. Pengukuran ini dapat menginformasikan tingkat keampuhan terapi suara dan alat bantu dengar dapat digunakan sebagai pengobatan denging pada telinga yang potensial.
Selain itu, beberapa pemeriksaan tambahan dapat dilakukan, tergantung dari gejala yang ditimbulkan, riwayat medis, serta faktor risiko yang dapat digunakan untuk menguranginya. Pada beberapa situasi yang lebih parah, kamu mungkin menerima pemeriksaan MRI saat mengalami tinnitus. Meski begitu, MRI hanya boleh diberikan evaluasi klinis menunjukkan sesuatu yang lebih parah.
Itulah beberapa cara pemeriksaan audiometri yang dapat dilakukan untuk mengatasi tinnitus yang terjadi. Jika kamu mengalami denging pada telinga disertai beberapa gangguan lainnya, seperti pusing atau vertigo, ada baiknya untuk langsung memeriksakan diri agar gangguan yang berbahaya dapat dicegah. Dengan begitu, kesehatan bagian pendengaran tetap terjaga.
Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909