Emergency Call
Call Center
Follow Us

Perbedaan Autisme dan ADHD pada Anak

Perbedaan Autisme dan ADHD pada Anak

Autisme adalah suatu kondisi dimana seorang anak mengalami gangguan syaraf yang mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Gejalanya muncul sejak tahun ketiga setelah lahir.

Sedangkan ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan gangguan mental yang menyebabkan anak sulit fokus dan berkonsentrasi. Pasien juga menunjukkan perilaku impulsif dan hiperaktif.

Keduanya merupakan jenis gangguan jiwa yang dipicu oleh riwayat genetik keluarga. Mereka sulit berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan sulit bersosialisasi dengan orang lain.

Perbedaan antara autisme dan ADHD

Perhatian/fokus
Anak autis mencoba untuk fokus pada aktivitas yang mereka sukai. Mereka dapat mempelajari kegiatan yang mereka sukai dan kuasai.

Namun, anak dengan ADHD seringkali menghindari aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Misalnya membaca buku atau berhitung. Ini adalah gejala pertama yang paling terlihat pada penderita.

Pada saat yang sama, anak autis biasanya mencoba fokus pada hal-hal yang mereka sukai. Mereka dapat mempelajari hal-hal yang mereka sukai, seperti bermain dengan mainan tertentu.

Interaksi dan komunikasi
Anak autis biasanya sulit mengungkapkan perasaannya dan tidak peka terhadap perasaan orang lain. Mereka juga tidak dapat memulai atau melanjutkan percakapan dan sering menghindari kontak mata saat berbicara.

Meskipun anak-anak dengan ADHD benar-benar ingin berbicara, mereka mudah teralihkan dan sering terlihat menyela pembicaraan. Mereka juga sepertinya tidak mendengarkan pembicaraan atau instruksi yang diberikan.

Rutinitas yang dilakukan
Anak autis tampaknya menyukai kegiatan atau kegiatan yang terorganisir. Mereka menyukai keteraturan dan tidak menyukai rutinitas yang tiba-tiba berubah.

Anak ADHD kebalikan dari anak autis. Ini karena mereka cenderung tidak memiliki rutinitas yang sama atau melakukan aktivitas yang sama dalam jangka waktu yang lama.

Waktu timbulnya gejala
Gejala autis biasanya muncul saat anak berusia 2 tahun. Dalam beberapa kasus, gejala dapat diketahui sejak satu tahun atau tidak muncul sampai dewasa.

Bahkan dengan ADHD, gejala baru muncul sejak usia tiga tahun dan semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Gejala juga bisa muncul di usia dewasa.

Tips menghadapi anak autis dan ADHD

Merawat anak autisme:

Buat jadwal kegiatan
Rutinitas ini membuat anak merasa aman. Karena mereka mungkin bereaksi negatif terhadap sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Pertimbangkan sekolah di rumah
Saat anak belajar sendiri di rumah, mereka merasa lebih nyaman.
Temukan bakatnya. Saya tidak bisa membantu anak-anak untuk tenang. Potensi atau bakat terpendam juga dapat digali dan dikembangkan pada fase ini.

Merawat anak ADHD, yaitu:

Gunakan aturan khusus.
Misalnya, tambahkan jadwal kegiatan dan aturan yang harus diikuti.

Berikan hadiah.
Mereka biasanya merasa sulit untuk merencanakan masa depan. Jika mereka berhasil, mereka berhak mendapatkan hadiah.

Hindari proteksi berlebihan.
Proteksi berlebihan memicu perilaku mandiri dan kecenderungan bergantung pada orang tua untuk masalah.

Selain langkah-langkah di atas, penanganan anak dengan gangguan kesehatan mental dapat dilakukan dengan pemberian multivitamin yang dibutuhkan tubuh. Tujuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. 

Hubungi RSIA Bina Medika

RSIA Bina Medika memberikan dukungan penuh untuk perkembangan anak dengan poli Tumbuh Kembang Anak bersama dokter spesialis dan terapis yang terbaik.

Tags:
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga