Pentingnya Pemeriksaan Audiometri
Audiometri adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk memeriksa fungsi pendengaran. Pemeriksaan ini penting dilakukan karena seiring bertambahnya usia, seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, terdapat sekitar 360 juta orang yang mengidap tuli di seluruh dunia. Sekitar 180 juta di antaranya berada di Asia Tenggara. Indonesia menempati urutan ke-4 untuk jumlah kasus tuli terbanyak.
Proses mendengar terjadi ketika gelombang suara dirambatkan dengan baik ke dalam telinga. Di mana getaran gelombang suara diubah menjadi sinyal saraf yang bisa diproses oleh otak sebagai suara. Ketika terjadi gangguan, proses ini menjadi terganggu.
Penyebabnya beragam, di antaranya adalah faktor usia, cacat bawaan lahir, paparan suara terlalu keras, gendang telinga pecah, cedera kepala atau telinga, penumpukan kotoran telinga, efek samping pengobatan, dan penyakit infeksi (seperti infeksi telinga kronis, meningitis, campak).
Pentingnya Pemeriksaan Audiometri
Seiring bertambahnya usia, seseorang rentan mengalami gangguan pendengaran, baik bersifat sementara atau permanen. Bahkan, gangguan pendengaran bisa terjadi mendadak, misalnya akibat cedera. Itu mengapa pemeriksaan audiometri diperlukan, terutama jika kamu mengalami gejala berikut:
- Sulit mendengar ucapan orang lain.
- Telinga berdenging terus-menerus (tinnitus).
- Sering meminta orang lain mengulang pembicaraan.
- Nonton TV atau setel musik dengan keras.
Uji Pendengaran dengan Pemeriksaan Audiometri
Audiometri adalah pemeriksaan pendengaran yang menggunakan mesin bernama audiometer. Mesin ini berfungsi untuk menghasilkan suara dengan volume dan frekuensi berbeda. Pada pemeriksaan audiometri, pengidap diperdengarkan berbagai suara dengan tingkat kenyaringan dan kecepatan getaran gelombang suara yang berbeda-beda. Salah satu jenis pemeriksaan audiometri adalah tes nada murni, bertujuan untuk mengukur suara paling senyap yang bisa didengar.
Saat tes berlangsung, petugas akan membantu kamu memainkan berbagai suara, seperti bunyi dan ucapan, pada interval yang berbeda ke satu telinga pada satu waktu. Tujuannya untuk menentukan rentang kemampuan pendengaran pada masing-masing telinga. Seringkali, petugas memberikan instruksi (seperti mengangkat tangan atau mengulang ucapan) saat suara dari mesin terdengar. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan seseorang dalam mengenali kata dan membedakan bunyi ucapan dengan suara sekitar.
Pemeriksaan audiometri biasanya berlangsung selama satu jam. Tes ini tidak membutuhkan persiapan khusus sebelumnya dan jarang menimbulkan efek samping berbahaya. Hasil pemeriksaan langsung terlihat dan kamu bisa mendiskusikannya dengan petugas. Melalui hasil tes tersebut, dokter memberitahu tindak lanjut atau pencegahan yang dilakukan untuk mencegah gangguan pendengaran yang lebih serius.
Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909