Emergency Call
Call Center
Follow Us

Ketahui Proses Penyembuhan Luka Kakar!

Ketahui Proses Penyembuhan Luka Kakar!

Luka bakar adalah sebuah kerusakan jaringan yang disebabkan karena kontak langsung dengan sumber panas, seperti kobaran api di tubuh, tersiram air panas, tersentuh benda panas, tersengat listrik, terkena bahan kimia, dan terpapar sinar matahari terlalu lama.

Kedalaman luka bakar bervariasi, berikut empat klasifikasi luka bakar menurut kedalamannya yang perlu diketahui:

  1. Luka Bakar Derajat I
    Kerusakan yang dialami pengidap luka bakar derajat I hanya terbatas pada lapisan epidermis superfisial, kulit kering hiperemia yang menimbulkan eritema, dan nyeri pada ujung saraf sensorik yang teriritasi. Salah satu contoh penyebab luka bakar derajat I adalah terkena sengatan matahari dalam waktu yang lama. Penyembuhan terjadi secara spontan, membutuhkan waktu sekitar 5 – 10 hari.
  1. Luka Bakar Derajat II
    Kerusakan terjadi pada seluruh lapisan epidermis yang disebabkan oleh reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Luka bakar derajat II ada dua jenis, yaitu derajat II dangkal dan derajat II dalam. Pada derajat II dangkal, kerusakan terjadi pada bagian superfisial dermis. Penyembuhannya terjadi secara spontan dalam waktu 3 minggu jika infeksinya bisa dicegah. Sedangkan derajat II dalam, kerusakannya terjadi pada sebagian besar lapisan dermis. Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung sel epitel yang tersisa. Penyembuhannya memakan waktu 3 – 9 minggu.
  2. Luka Bakar Derajat III
    Kerusakannya meliputi seluruh tebal dermis dan lapisan lebih dalam. Terdapat bekas luka yang dihasilkan dari terjadinya penggumpalan protein pada lapisan epidermis. Pengidap tidak merasakan nyeri (hilang sensasi) karena ujung saraf sensorik mengalami kerusakan atau kematian. Penyembuhannya terjadi lebih lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan (pertumbuhan jaringan epitel) dari dasar luka.
  3. Luka Bakar Derajat IV
    Luka bakar derajat IV telah mencapai lapisan otot, tendon, dan tulang dengan kerusakan yang luas. Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis, organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat. Luka bakar derajat IV ditandai dengan kulit yang terbakar berwarna abu – abu dan pucat (letaknya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar), terjadi penggumpalan protein pada lapisan epidermis dan dermis yang dikenal sebagai bekas luka, serta tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensor karena ujung saraf sensorik mengalami kerusakan. Penyembuhannya terjadi lebih lama karena ada proses pertumbuhan jaringan epitel dari dasar luka.

Proses Penyembuhan Luka Bakar

Berdasarkan klasifikasi luka bakar yang sudah dijelaskan di atas, lama penyembuhannya dibedakan menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Dapat dikatakan akut bila waktu penyembuhannya terjadi dalam jangka waktu 2 – 3 minggu. Sedangkan, kronis adalah jenis luka yang tidak memiliki tanda – tanda penyembuhan dalam waktu lebih dari 4 – 6 minggu. Proses penyembuhannya pun terbagi dalam beberapa fase, yaitu:

  1. Fase Inflamatori
    Fase pertama ini akan dialami pengidap setelah terbentuknya luka dan akan berakhir pada 3 – 4 hari. Dalam fase inflamatori terdapat dua proses, yaitu hemostasis dan fagositosis. Hemostasis adalah penghentian pendarahan di daerah luka. Dalam proses hemostasis terbentuk scab di permukaan luka (jaringan yang dibentuk di permukaan luka, berwarna merah agak tua dan agak keras) agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme. Respons peradangan ini sangat penting dalam proses penyembuhan karena setelahnya, terjadi proses pembekuan darah untuk mencegah kehilangan darah. Fase ini tidak akan berlangsung lama jika tidak terjadi infeksi.
  2. Fase Proliferatif
    Fase kedua ini muncul setelah fase inflamatori yang berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-21. Diawali dengan mensintesis kolagen dan substansi dasar yang disebut proteoglikan setelah 5 hari terjadinya luka. Kolagen adalah protein penyusun tubuh manusia yang dapat menambah tegangan permukaan dari luka. Semakin banyak jumlah kolagen, semakin bertambah kekuatan permukaan luka sehingga kecil kemungkinan luka menjadi terbuka. Jaringan epitel tumbuh melintasi luka (epitelisasi), meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen dan nutrisi penting bagi proses penyembuhan luka.
  1. Fase Maturasi
    Fase ini dimulai dari hari ke-21 dan berakhir sekitar 1 – 2 tahun. Fibroblas terus – menerus mensintesis kolagen, kemudian bekas luka menjadi kecil, kehilangan elastisitas, dan meninggalkan garis putih. Terbentuknya kolagen yang baru mengubah bentuk luka serta peningkatan kekuatan jaringan. Terbentuk jaringan parut yang hampir sama kuat dengan jaringan sebelumnya. Selanjutnya, terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas seluler dan vaskularisasi jaringan yang mengalami perbaikan.

Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909

No Comments

Leave a Reply

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga