Fakta Anak ADHD yang Harus Orang Tua Tahu!
ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan gangguan perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, dan sulit berkonsentrasi. Karena perilakunya tersebut, sebagian orang menganggap anak dengan ADHD nakal dan sulit ditangani. Namun benarkah anak ADHD memang seperti itu? Mengapa anak-anak dengan ADHD bertindak hiperaktif? Yuk simak beberapa fakta tentang anak ADHD di bawah ini, yuk!
Apa penyebab ADHD?
Beberapa orang mengira ADHD disebabkan oleh terlalu banyak menonton televisi. ADHD sebenarnya bukan disebabkan oleh terlalu banyak menonton televisi, kemiskinan atau masalah keluarga, melainkan karena faktor genetik dan kelainan otak. Pada anak dengan ADHD, terjadi perubahan fokus otak dan saraf motorik sehingga sulit memusatkan perhatian dan mengontrol perilaku.
Apa saja gejala ADHD?
Sebenarnya, anak yang aktif adalah hal yang wajar. Namun anak dengan ADHD memiliki gejala yang membuatnya sulit mengontrol perilakunya sehingga dapat mengganggu aktivitasnya di sekolah maupun di rumah. Biasanya, sebagian besar kasus ADHD dapat dideteksi antara usia 6 dan 12 tahun dengan gejala:
- Mudah untuk dilupakan. Kesulitan berkonsentrasi.
- Kesulitan mengikuti instruksi. Berbicara terus-menerus.
- Sering menyela pembicaraan orang lain. Dia tidak bisa duduk diam atau selalu gelisah.
- Sangat aktif atau selalu bergerak (hiperaktif). Kurangnya pemahaman tentang dampak negatifnya.
- Cenderung mudah mengubah aktivitas dalam waktu singkat.
Bagaimana cara mendiagnosis ADHD?
Untuk mendapatkan diagnosis ADHD yang benar, ahli medis seperti dokter anak dan psikiater akan melakukan serangkaian tes berupa wawancara dan observasi. Hal ini dilakukan untuk mencari penyebab perilaku abnormal anak, sebelum melakukan pengobatan yang tepat.
Bagaimana cara mengobati ADHD?
Meskipun ADHD tidak dapat disembuhkan, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi gejala ADHD. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka, meningkatkan kemampuan belajar mereka dan melindungi mereka dari perilaku yang dapat merugikan mereka. Biasanya, pengobatan untuk ADHD dapat berupa pengobatan atau terapi. Dokter memberikan obat-obatan untuk menenangkan pasien dan mengurangi sikap impulsif sehingga mereka dapat lebih berkonsentrasi. Sementara itu, terapi dilakukan untuk mengatasi gangguan yang mungkin menyertai ADHD, seperti depresi. Terapi yang biasa diberikan kepada penderita ADHD adalah terapi kognitif-perilaku, terapi psikologis, atau pelatihan interaksi sosial. Orang tua dan keluarga juga akan ikut serta dalam pengobatan ADHD karena merekalah yang paling sering berinteraksi dengan anak. Mereka akan mendapatkan pelatihan mengenai ADHD, cara menghadapi anak ADHD, cara memotivasi anak agar menggunakan kelebihan yang dimilikinya, atau pelatihan apa pun sebagai bentuk dukungan kepada orang tua yang memiliki anak ADHD. Jika Anda memiliki keluhan mengenai kesehatan atau perilaku anak Anda, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Ibu dapat berkomunikasi dengan dokter melalui video call/voice call dan chat untuk bertanya kapanpun dan dimanapun.
Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909