Bunda, Ini Bedanya USG Fetomaternal dan USG 4D
USG merupakan salah satu prosedur pemeriksaan pada ibu hamil. Tujuannya untuk mengetahui tumbuh kembang janin serta mendeteksi dini kelainan pada rahim. Jenisnya meliputi USG fetomaternal dan 4D. USG fetomaternal digunakan untuk mendeteksi kemungkinan kelainan pada ibu hamil dan janin. Sedangkan USG 4D berguna untuk mendeteksi keadaan perkembangan janin.
USG fetomaternal dan 4D tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya berfungsi untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan. Perbedaannya meliputi:
USG fetomaternal
Metode ini memberikan gambaran yang lebih detail dibandingkan jenis USG lainnya. Prosedurnya dilakukan dengan memantulkan gelombang suara frekuensi tinggi (USG) dari aliran sel darah merah.
USG fetomaternal digunakan untuk mengetahui keadaan janin di dalam rahim. Kegunaan lainnya adalah untuk memastikan Anda mendapatkan cukup oksigen dari plasenta. Prosedur ini juga dapat digunakan jika:
- Tingkat indeks massa tubuh yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Mengalami kehamilan anak kembar atau lebih.
- Riwayat kelainan kronis, seperti hipertensi atau diabetes. Ketidakcocokan Rhesus dengan suami dan dampaknya terhadap kehamilan.
- Memiliki kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Mengalami infeksi flu tulang atau slap syndrome pada 20 minggu pertama kehamilan.
- Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. Riwayat kehamilan atau bayi berat lahir rendah.
- Riwayat keguguran atau kematian bayi saat melahirkan.
USG 4D
USG 4D merupakan pengembangan dari metode USG 2D dan 3D. Fungsinya untuk mengamati detak jantung dan aliran darah, hingga mendeteksi kelainan seperti bibir sumbing pada janin.
Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan transduser USG 2D yang dengan cepat menangkap 20 hingga 30 pantulan atau rangkaian USG 3D.
Perangkat ini dapat menampilkan video di dalam janin. Wanita hamil menjalani prosedur 4D setidaknya sekali selama kehamilannya. Frekuensinya bahkan lebih tinggi pada ibu dengan kondisi kehamilan yang berisiko menimbulkan gangguan.
Singkatnya, USG 4D dapat memberikan gambaran mengenai kondisi ibu hamil dan janin di setiap trimester kehamilan. Selain itu, tujuan ujian ini meliputi:
- Prediksi ulang tahun yang Anda harapkan. Cari tahu jumlah janin di dalam rahim.
- Mendeteksi kondisi kehamilan, misalnya ektopi. Tentukan jenis kelamin bayi.
- Waspadai masalah pada area rahim, indung telur, leher rahim, atau plasenta. Deteksi cacat pada janin sebelum lahir.
- Pantau detak jantung janin. Menentukan usia dan perkembangan fisik janin.
- Ketahui posisi janin di dalam rahim. Pahami jumlah cairan ketuban yang ada.
Prosedur pemeriksaan USG dapat dilakukan di klinik atau rumah sakit. Cara ini biasanya memakan waktu 30 hingga 60 menit. Tidak ada batasan setelah USG, sehingga ibu bisa langsung melanjutkan aktivitasnya.
Mengingat pentingnya fungsinya, seluruh ibu hamil disarankan untuk melakukan prosedur ini secara rutin. Tujuannya adalah untuk meminimalisir perubahan-perubahan yang menimbulkan kerugian pada ibu dan janin.
Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909