Bunda, Berikut 4 persiapan melahirkan di usia 40 tahun.
Banyak wanita yang baru hamil di usia 40 tahun. Faktanya, memiliki bayi pada rentang usia ini semakin sering terjadi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), jumlah kelahiran pertama di kalangan wanita berusia 40 hingga 44 tahun meningkat dua kali lipat antara tahun 1990 dan 2012.
Namun, kehamilan bisa menjadi lebih menantang seiring bertambahnya usia. Wanita hamil mungkin berisiko lebih besar mengalami nyeri dan nyeri karena persendian dan tulang mereka mulai kehilangan massa seiring bertambahnya usia.
Selain itu, wanita yang lebih tua cenderung memiliki lebih banyak masalah kesehatan dibandingkan wanita yang lebih muda, seperti tekanan darah tinggi. Hal ini membuat ibu berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia. Ibu yang hamil di usia lebih tua juga lebih mungkin menderita sakit maag. Meski saat ini sudah ada kemajuan teknologi di bidang kesuburan, kehamilan, dan persalinan, berikut beberapa risiko hamil di usia 40-an yang tetap patut Anda pertimbangkan:
- Tekanan darah tinggi, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan yang disebut preeklampsia.
- Diabetes gestasional. Cacat bawaan, seperti sindrom Down.
- Maladministrasi. Berat badan lahir rendah.
- Kehamilan ektopik, yang terkadang terjadi pada kehamilan fertilisasi in vitro (IVF).
Persalinan normal melalui vagina lebih kecil kemungkinannya terjadi setelah usia 40 tahun. Hal ini terutama disebabkan oleh perawatan kesuburan yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Jika ibu menderita preeklampsia, operasi caesar diperlukan untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.
Jika bayi lahir normal, prosesnya mungkin akan menjadi lebih sulit seiring pertumbuhan bayi. Hal ini juga meningkatkan risiko lahir mati.
Meskipun banyak tantangan dan risiko kesehatan, banyak perempuan berhasil melahirkan anak yang sehat pada usia 40-an. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hasil kehamilan dan kelahiran pada wanita di atas 40 tahun tidak berbeda secara signifikan dengan wanita yang lebih muda.
Berikut tips persiapan melahirkan di usia 40-an yang bisa Bunda ikuti:
- Dapatkan perawatan prenatal yang berkualitas
Perawatan prenatal adalah perawatan yang diterima ibu selama kehamilan. Perawatan ini penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, terutama saat hamil di usia 40-an. Selama pemeriksaan kehamilan, ibu mungkin akan menjalani beberapa pemeriksaan penting untuk memeriksa kesehatan ibu dan bayinya. Tes tersebut meliputi tes darah, tes urin, dan USG. Selama perawatan, dokter kandungan juga dapat memberikan nasehat kepada ibu, menjawab setiap pertanyaan yang ibu miliki, membantunya mengatasi segala ketakutan yang mungkin dimilikinya, dan membantunya mempersiapkan persalinan. - Mengobati kondisi medis yang diderita.
Jika ibu memiliki kondisi medis saat hamil, seperti darah tinggi atau diabetes, cobalah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Tujuannya untuk mengetahui cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau mengendalikan kondisi tersebut hingga melahirkan. - Kunjungi janji temu prenatal rutin Anda
Cobalah untuk tidak melewatkan janji tindak lanjut dengan dokter kandungan Anda. Dengan cara ini, dokter spesialis kandungan dapat memantau status kesehatan ibu dan bayi serta memberikan pengobatan sesegera mungkin jika ditemukan gangguan kesehatan. Selama program skrining ini, ibu juga dapat berdiskusi dengan dokter mengenai perencanaan persalinan. Misalnya memilih metode penyampaian yang diinginkan, risikonya, dan adakah cara mengatasinya. - Pertahankan gaya hidup sehat
Anda perlu menjaga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan rutin melakukan aktivitas fisik ringan, bahkan setelah melahirkan.
Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909