5 Dampak Bila Anak Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif
Menyusui menjadi salah satu proses yang cukup intim untuk meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan anak. Bukan itu saja, memberikan ASI pada bayi juga membantu bayi untuk meningkatkan imun tubuh. Untuk itu, ibu disarankan memberikan ASI pada bayi secara eksklusif.
ASI eksklusif sendiri merupakan proses pemberian ASI pada bayi selama enam bulan pertama kehidupan bayi tanpa tambahan cairan lain, termasuk air putih.
Lalu, apakah ada dampak pada kesehatan bayi ketika tidak mendapatkan ASI secara eksklusif? Simak ulasannya berikut ini!
Dampak pada Anak yang Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif
ASI memiliki beragam kandungan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh kembang setelah dilahirkan. Biasanya, ASI diberikan secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.
Pemberian ASI memberikan banyak manfaat bagi ibu dan bayi, seperti meningkatnya kualitas hubungan emosional dan membuat imunitas bayi menjadi lebih optimal.
Lantas, apa saja dampak pada bayi jika tidak mendapatkan ASI eksklusif?
1. Tumbuh kembang otak kurang optimal
ASI memiliki kandungan asam lemak tak jenuh, terpenuhinya kebutuhan ini membuat perkembangan otak bayi menjadi lebih optimal. Selain itu anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif juga rentan mengalami stunting.
Menurut studi berjudul Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita, dalam Jurnal Ilmu Kesehatan Sandi Husada Makassar, bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif berkemungkinan 61 kali lebih rentan terhadap stunting.
2. Kurangnya ikatan emosional dengan ibu
Menurut jurnal ilmiah berjudul Breastfeeding and Active Bonding Protects against Children’s Internalizing Behavior Problems, yang dipublikasikan di MDPI Journal, selain dampak fisik, tidak mendapatkan ASI eksklusif juga dapat memiliki dampak psikologis.
ASI tidak hanya memberikan nutrisi, tetapi juga menciptakan ikatan emosional antara ibu dan bayi. Bayi yang tidak merasa terhubung dengan ibu mereka melalui menyusui mungkin mengalami stres dan kecemasan.
3. Rentan mengalami infeksi
Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif nyatanya memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Hal ini membuat bayi lebih rentan mengalami berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi dalam tubuh.
Di samping itu, bayi akan berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti infeksi pencernaan, infeksi saluran pernapasan bagian atas, hingga infeksi pada telinga.
4. Berisiko tinggi mengalami penyakit non infeksi
Selain gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi, bayi juga akan lebih rentan mengalami penyakit non infeksi saat pertumbuhan usianya. Misalnya obesitas, alergi, kekurangan gizi, asma, hingga eksim.
5. Gangguan kesehatan pencernaan
ASI memiliki efek pelindung terhadap infeksi saluran pencernaan. Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif rentan mengalami gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit lebih sering.
Itulah beberapa dampak yang bisa dialami bayi ketika tidak mendapatkan ASI eksklusif. Jika ibu mengalami kesulitan atau mengalami gangguan dalam proses menyusui, tidak ada salahnya untuk melakukan konsultasi pada klinik laktasi.
Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909