Waspada, Kebiasaan Ini Bisa Akibatkan Skoliosis
Skoliosis adalah kondisi tulang belakang dimana tulang membengkok secara tidak normal ke samping (bisa ke kiri atau ke kanan). Pada orang normal, tulang belakang muncul langsung dari depan atau belakang. Apa yang menyebabkan skoliosis?
Secara umum, kelengkungan tulang belakang penderita skoliosis tampak membentuk huruf “C” atau “S”. Ada berbagai jenis skoliosis. Dimulai dengan yang didiagnosis pada masa bayi, anak-anak, remaja awal dan dewasa.
Namun kebanyakan kasus skoliosis terjadi pada remaja sekitar usia 10 hingga 15 tahun. Karena anak dan remaja merupakan fase pertumbuhan yang kritis, juga untuk pertumbuhan tulang belakang.
Kebiasaan yang menyebabkan skoliosis
Beberapa orang percaya bahwa kebiasaan tertentu selama masa kanak-kanak dan remaja dapat mencegah perkembangan tulang. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan kelainan tulang belakang. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang menyebabkan skoliosis. Cobalah untuk menghindarinya, oke?
Mereka sering membawa ransel yang berat. Penyakit ini banyak terjadi pada anak usia sekolah karena semakin banyak buku dan bahan pelajaran yang dibawa ke sekolah.
– Merupakan kebiasaan untuk membawa beban di satu bahu. Misalnya cara membawa tas jinjing atau ransel di satu bahu saja atau cara musisi membawa gitar
– Sikap buruk. Misalnya cara berdiri bersandar, cara duduk menopang dagu
Apakah anggapan tentang kebiasaan ini mitos atau fakta?
Pada kebanyakan kasus (tepatnya sekitar 80% kasus), penyebab skoliosis tidak diketahui atau dikenal sebagai idiopatik. Selain itu, membawa beban berat, postur tubuh yang buruk, atau kebiasaan memindahkan berat badan ke satu sisi tubuh belum terbukti menyebabkan skoliosis.
Namun, kebiasaan tersebut tetap tidak sehat untuk tulang belakang. Dengan terus digunakan, itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Misalnya nyeri punggung atau pinggang. Di sisi lain, ada beberapa faktor yang terbukti menjadi penyebab skoliosis, di antaranya sebagai berikut.
– Pertumbuhan tulang belakang yang tidak normal selama kehamilan menyebabkan bayi lahir dengan skoliosis.
– Kelainan pada sistem saraf atau otot. Keduanya memiliki tugas menyangga tulang punggung manusia. Misalnya cerebral palsy dan distrofi otot.
– Beberapa penyakit sindrom seperti sindrom Marfan, sindrom Down, dll.
Penuaan menyebabkan kerusakan pada persendian dan bantalan tulang belakang, yang tidak terdistribusi secara merata di antara masing-masing bagian. Ini dapat menyebabkan skoliosis
Penting juga bagi orang tua untuk mengenali tanda dan gejala skoliosis. Tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan anak Anda menderita skoliosis antara lain bahu yang tampak lebih tinggi di satu sisi, membungkuk ke sisi lain saat berdiri, serta kelengkungan tulang belakang.
Bila memang tanda-tanda tersebut terlihat pada anak Anda, segera bawa ke dokter untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut. Dengan demikian, pengobatan penyakit ini bisa dimulai. Dalam beberapa kasus, skoliosis dapat dibiarkan sendiri dengan memastikan bahwa perawatan rutin diikuti.
Dalam kasus lain, pasien membutuhkan bantuan berupa sumsum tulang belakang, dalam kasus lain diperlukan pembedahan. Pilihan pengobatan sangat tergantung pada masing-masing kasus.
Kelengkungan tulang belakang pada skoliosis dan gejala yang diketahui juga dapat menentukan pilihan pengobatan yang diusulkan. Oleh karena itu, bantuan ahli diperlukan untuk mengevaluasi dugaan skoliosis. Selalu periksa tanda-tandanya dan ketahui alasannya.
No Comments
Sorry, the comment form is closed at this time.