
Tidak Semua Bisa Melakukan Persalinan Dengan Metode ERACS
Metode operasi caesar dengan ERACS kini menjadi pilihan banyak ibu hamil. Pasalnya, cara ini bisa membuat pasien lebih cepat pulih pasca operasi.
ERACS diklaim dapat membuat ibu duduk, berjalan, dan melakukan berbagai aktivitas hanya dalam waktu dua jam setelah melahirkan. Namun, ternyata tidak semua ibu hamil bisa memilih cara ini saat melahirkan.
Siapa saja yang tidak bisa melahirkan dengan metode ERACS?
ERACS adalah metode operasi caesar yang menghasilkan pemulihan cepat dan mengurangi rasa sakit. Dalam metode ini, ada perbedaan dosis dan jenis obat yang diatur.
Oleh karena itu, ERACS direkomendasikan untuk prosedur elektif yang tidak berisiko tinggi.
Berikut adalah beberapa orang yang tidak dapat menjalani operasi persalinan dengan metode ERACS:
Preeklampsia
Jika ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi yang menyebabkan preeklamsia, operasi ERACS tidak dapat dilakukan. Karena ada obat yang tidak boleh diberikan.
Selain itu, ERACS pada ibu hipertensi berisiko gagal dan bisa berakibat fatal.
Anemia berat
Ibu dengan anemia atau kekurangan darah tidak dapat melakukan ERACS. Tidak ada bedanya dengan pasien preeklampsia: penderita anemia berat tidak dapat menerima obat-obatan tertentu yang digunakan dalam prosedur pembedahan ini.
Diabetes
Diabetes merupakan penyakit yang cukup berbahaya. Operasi ERACS tidak dianjurkan untuk ibu hamil dengan riwayat diabetes yang tidak terkontrol.
Gangguan Kecemasan Tinggi
Operasi caesar dengan metode ERACS tidak dianjurkan untuk pasien dengan tingkat kecemasan tinggi.
Oleh sebab itu Bunda harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter di RSIA Bina Medika untuk mengetahui penanganan yang ideal.


No Comments
Sorry, the comment form is closed at this time.