Emergency Call
Call Center
Follow Us

Pentingnya Cek Laboratorium Pada Trimester 2

Pentingnya Cek Laboratorium Pada Trimester 2

Di awal kehamilan trimester kedua, rasa mual akibat mual di pagi hari trimester pertama sebenarnya sudah mereda.. Namun, banyak masalah kesehatan janin yang bisa muncul selama trimester kedua. Inilah sebabnya mengapa ibu hamil banyak menjalani pemeriksaan di awal trimester kedua.

Tes kesehatan ini berguna untuk mendeteksi sedini mungkin jika janin mengalami gangguan kesehatan. Contohnya termasuk risiko pendarahan, kelahiran prematur, dan sindrom Down. Lalu apa saja yang harus diperiksa ibu hamil di trimester kedua?

Jenis tes memasuki trimester kedua

Beberapa tes trimester kedua dianjurkan untuk ibu hamil. Berikut ini adalah:

1. Tes MSAFP
Pada awal trimester kedua, dokter Anda akan sering menyarankan tes skrining genetik. Salah satu tesnya adalah serum ibu alfa-fetoprotein atau MSAFP. Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar alfa-fetoprotein, protein yang diproduksi oleh janin.
Dengan menjalani pemeriksaan ini, ibu hamil dapat mengetahui kemungkinan terjadinya sindrom Down dan mengetahui kondisi organ janin. Selain MSAFP, dokter sering menyarankan pemantauan zat lain selama trimester kedua. Ini memeriksa kadar hCG, hormon estriol, dan inhibin-A.

2. Non-invasif prenatal test (NIPT)
Pemeriksaan NIPT penting untuk mengetahui status kesehatan pertumbuhan dan perkembangan janin. Dengan mengambil sampel darah, dokter dapat mendeteksi kemungkinan sindrom Down dan jumlah kromosom pada janin. Pengujian NIPT juga dapat memastikan kelengkapan salinan kromosom.

3. Pemeriksaan USG (USG)
Biasanya pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan saat usia kehamilan memasuki minggu ke 20. Bagian Tujuannya untuk mengetahui risikonya dari cacat lahir pada janin. Dengan menggunakan mesin USG, janin yang bergerak di dalam rahim bisa terlihat dari segala sisi.
Selama prosedur, alat akan diletakkan di atas perut ibu hamil, dengan kepala yang mengeluarkan gelombang suara. Kemudian, gelombang suara akan memicu gema untuk ditangkap oleh alat, dan gambarnya diperlihatkan pada layar.

4.Uji Glukosa
Uji glukosa atau glucose challenge test adalah pemeriksaan yang biasanya disarankan untuk ibu hamil trimester kedua, tepatnya ketika usia kehamilan 24-28 minggu. Dengan menjalani pemeriksaan ini, risiko diabetes gestasional pada ibu hamil bisa dideteksi lebih awal.
Ibu hamil akan diminta untuk mengonsumsi cairan glukosa, yang harus dihabiskan sekaligus dalam waktu lima menit. Selang dua jam, ibu hamil akan menjalani pengambilan sampel darah, untuk diperiksa di laboratorium.

5.Tes Amniosentesis
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan jika dokter menemukan risiko gangguan kesehatan kehamilan pada multiple screening. Umumnya, tes ini disarankan untuk ibu hamil yang usia kandungannya 15-18 minggu, terutama jika berusia 35 tahun ke atas saat hamil.
Dalam prosedurnya, sampel cairan ketuban akan diambil melalui jarum yang dimasukkan ke perut ibu. Lalu, sampel cairan ketuban tersebut akan dibawa ke laboratorium. Jika ditemukan kerusakan pada cairan ketuban, bisa jadi itu menandakan adanya masalah kesehatan serius pada janin.

6.. Tes USG Doppler Janin
USG Doppler atau USG Doppler merupakan alat yang bekerja dengan bantuan gelombang suara.. Alat ini dapat mendeteksi aliran darah pada pembuluh darah, sehingga ibu hamil dapat mengetahui status peredaran darah ke plasenta. USG Doppler versi mini, yang disebut Doppler janin, juga dapat digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin lebih dini.

7. Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu pemeriksaan yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI bagi ibu hamil pada trimester kedua. Pemeriksaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil agar dapat melahirkan, melewati masa nifas, memberikan ASI dan memulihkan kesehatan organ reproduksinya.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga