Emergency Call
Call Center
Follow Us

Pendidikan seks untuk anak

orang tua mengajarkan anaknya

Pendidikan seks untuk anak

Pendidikan seks untuk anak – Anak-anak harus dididik agar tidak mendapat informasi yang salah tentang pendidikan seks. Ingat, orang tua harus mengajarkan pendidikan seks kepada anak, bukannya orang lain. Karena hal ini sangat sensitif.

Baca juga: PENJELASAN HAMIL ANGGUR

Berikan jawaban dan petunjuk yang benar

Peran orang tua sangat penting dalam memastikan anak mendapatkan pendidikan seks yang tepat. Pendidikan seks yang tepat sangat penting untuk menghindari gangguan psikologis. Hal ini karena anak-anak yang terpapar visualisasi seksual secara berlebihan cenderung terlalu fokus pada seks. Jadi, bila kondisi ini terjadi pada masa pubertas, sebaiknya orang tua berhati-hati.

Pada fase praremaja ini, anak biasanya memiliki rasa ingin tahu dan rasa ingin tahu yang kuat. Oleh karena itu, orang tua harus dapat memberikan jawaban dan bimbingan yang tepat. Ironisnya, menurut psikolog keluarga dan anak di Indonesia, kebanyakan orang tua justru marah ketika anaknya menanyakan soal seks atau hal lain yang dianggap tabu di masyarakat. Nah, tindakan ini jelas tidak benar. Pasalnya, hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman di benak anak.

Baca juga: USIA YANG TEPAT UNTUK SUNAT

Sesuaikan dengan usianya

Menurut para ahli dari University of Sydney, orang tua harus bertanggung jawab atas pendidikan seks anak. Mulai dari fungsi tubuh, jenis kelamin, ekspresi gender dan nilai-nilai lainnya. Bingung bagaimana memulainya? Berikut adalah beberapa tips untuk memberikan pendidikan seks sesuai dengan tahap perkembangan anak Anda.

1. Usia 0-3 tahun

Di usia ini, kelas pendidikan seks bisa dimulai. Ibu sebagai orang tua dapat menyebutkan bagian tubuh yang sebenarnya. Dimulai dari kaki, tangan, lanjut ke Mr P dan Miss V (tentunya dengan nama asli alat kelamin). Selain itu, para ibu dapat mengajarkan anaknya perilaku yang boleh dilakukan di rumah atau di tempat umum. Misalnya, mengajari Anda menggunakan handuk saat keluar dari kamar mandi.

2. Usia 4-5 tahun

Di usia ini kita sudah bisa mengajarkan nama-nama bagian dalam dan luar tubuh, terutama bagian reproduksi. Anda juga bisa menjelaskan seperti bagaimana bayi di dalam kandungan. Namun, bahasa yang digunakan harus sesuai dengan usia, yaitu tidak vulgar.

3. Usia 6-8 tahun

Jika orang tua mengajarkan pendidikan seks pada usia ini, mereka harus mulai berbicara tentang apa yang terjadi ketika mereka memasuki masa pubertas. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan anak ketika mengalami masa tersebut.

4. Usia 9-12 tahun

Cobalah untuk berbicara dengan anak tentang perubahan yang mereka alami. Dengan begitu, anak paham bahwa menstruasi, ereksi, dan ejakulasi adalah hal yang normal. Selain itu, Anda juga harus mengajari mereka nilai diri dan tubuh mereka.

5. Usia 13-18 tahun

Nah, ini adalah tahap dimana anak mulai tertarik dengan lawan jenis. Oleh karena itu, Anda dan pasangan dapat berbicara tentang cinta, keintiman, dan menetapkan batasan dalam hubungan mereka dengan lawan jenis.

Kesimpulan:

Jika kita tidak mulai mengajarkan pendidikan seks kepada anak-anak, mereka mungkin akan mendapatkan informasi dari teman sebayanya atau dari internet. Nah, hal itu justru berdampak negatif nantinya. Ada kemungkinan informasi yang mereka terima tidak benar dan menyesatkan.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga