Emergency Call
Call Center
Follow Us

KENALI OPERASI BARIATRIK UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN

Bariatrik - RSIA Bina Medika

KENALI OPERASI BARIATRIK UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN

Operasi bariatrik adalah prosedur yang dilakukan untuk membantu pasien menghindari komplikasi dari obesitas dan penyakit metabolik lainnya dengan mengurangi berat badan.

Secara umum, pengobatan obesitas lebih dianjurkan untuk penderita obesitas. Apalagi bagi orang yang belum bisa menurunkan berat badan meski sudah mengikuti program diet, pola makan sehat dan aktivitas fisik untuk sementara waktu.

Lantas, bagaimana cara mengatasi penggunaan operasi bariatrik? Ini ulasan lengkapnya. Apa itu operasi obesitas?

Bariatrik berasal dari kata baros yang artinya “berat” atau “besar”. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pengobatan obesitas adalah pengobatan bedah untuk pasien yang kelebihan berat badan.

Kegemukan disebut sebagai obesitas patologis atau obesitas tingkat 3, khususnya seseorang dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih besar dari 40 atau BMI lebih besar dari 35 dengan komplikasi terkait obesitas. Dengan pengobatan obesitas, orang yang mengalami obesitas dapat mengurangi risiko penyakit metabolik yang mengancam jiwa. Dengan bariatrik, penyakit yang bisa diprediksi antara lain:

– Penyakit jantung dan stroke.
– Tekanan darah tinggi (hipertensi).
– Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) atau steatohepatitis nonalkohol (NASH).
– Apnea tidur.
– Diabetes tipe 2. Pada dasarnya, operasi bariatrik melibatkan pengangkatan sebagian organ lambung untuk mengurangi kapasitas lambung. Dengan cara ini, kemampuan lambung untuk menahan makanan dan menyerapnya menjadi minim dan terbatas.

Operasi obesitas

Ada 3 metode operasi bariatrik yang umum dilakukan diantaranya:

Gastrektomi

Cara ini merupakan cara yang paling umum. Gastrektomi tidak memerlukan tindakan pembalikan, yang berarti tidak diperlukan prosedur lebih lanjut jika pasien mampu mencapai berat badan yang diinginkan. Dokter akan mengangkat perut bagian atas, sehingga perut hanya dapat menampung ⅓ dari ukuran perut normal. Usus kecil juga akan dipotong lebih pendek dan terhubung ke perut lebih cepat.

Operasi bypass lambung

Dengan sleeve gastrectomy, dokter akan mengurangi sekitar 75-80% kapasitas lambung. Tindakan ini akan meminimalisir pelepasan hormon ghrelin, yaitu hormon yang mengatur nafsu makan. Keuntungan dari prosedur ini adalah penurunan berat badan yang signifikan dapat dicapai karena tidak mengubah saluran usus pada saluran pencernaan pasien. Pasien dengan sleeve gastrectomy memerlukan rawat inap yang lebih singkat dibandingkan dengan pengobatan obesitas dengan metode lain.

Drainase empedu pankreas melalui transfer duodenum

Pada tindakan ini, dokter akan memotong dua bagian. Secara khusus, memotong perut menjadi potongan-potongan kecil, lalu menyambungkan perut ke ujung usus halus yang dipotong. Bagian usus halus yang semula akan disambungkan kembali ke ujung usus halus sehingga enzim pencernaan dan empedu dapat mengalir dengan normal.

Sayangnya, dengan metode ini asupan pakan dan penyerapan nutrisi berkurang secara signifikan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa meskipun sangat efektif, prosedur ini memiliki risiko yang lebih besar, termasuk malnutrisi dan defisiensi vitamin.

Manfaat operasi bariatrik

Secara keseluruhan, operasi bariatrik menawarkan berbagai manfaat, termasuk:

Menurunkan berat badan dalam jangka panjang

Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90% orang gemuk yang menjalani operasi bariatrik menurunkan berat badan dan mempertahankannya setidaknya selama 1-5 tahun.

Meningkatkan Harapan Hidup

Pasien yang menjalani operasi bariatrik memiliki harapan hidup yang lebih lama daripada mereka yang tidak. Memang, komplikasi dari obesitas juga bisa diminimalkan.

Meningkatkan kualitas hidup

Secara umum, seseorang yang tidak mengalami obesitas mengalami peningkatan rasa percaya diri dan interaksi sosial. Gejala depresi dan gangguan kecemasan berkurang secara signifikan.

Prosedur operasi obesitas

Sebelum dilakukan operasi bariatrik, pasien akan diperiksa terlebih dahulu oleh tim bedah bariatrik yang terdiri dari dokter bedah saluran cerna, ahli anestesi, ahli penyakit dalam, ahli gizi klinis dan spesialis mental.

Setelah itu perlu dilakukan pemeriksaan kondisi pasien mulai dari pemeriksaan laboratorium, jantung, USG dan endoskopi untuk melihat kondisi lambung. Pemeriksaan menyeluruh juga diperlukan untuk menentukan apakah pasien cocok untuk operasi bariatrik. 

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga