Emergency Call
Call Center
Follow Us

Jerawat Membandel, Rambut Rontok, Siklus Berantakan? Bisa Jadi Hiperandrogen!

Jerawat Membandel, Rambut Rontok, Siklus Berantakan? Bisa Jadi Hiperandrogen!

Apa Itu Hiperandrogen?

Tubuh perempuan memproduksi berbagai hormon penting, seperti estrogen, progesteron, dan androgen.
Walau sering dianggap sebagai hormon “laki-laki”, androgen juga diproduksi dalam jumlah kecil oleh tubuh perempuan. Fungsinya penting, antara lain untuk menjaga kesehatan organ reproduksi, memperbaiki jaringan tubuh, dan mendukung kesuburan.

Namun, jika kadar hormon androgen dalam tubuh perempuan berlebihan, kondisi ini disebut hiperandrogen. Menurut Mosby’s Dictionary, 2nd Edition, hiperandrogen adalah keadaan di mana terjadi peningkatan sekresi hormon androgen dari ovarium, yang pada perempuan dapat memicu hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebih) dan virilisasi (munculnya karakteristik maskulin).

Seberapa Sering Hiperandrogen Terjadi?

Penelitian dari The European Journal of Contraception & Reproductive Health Care menunjukkan bahwa hiperandrogen dapat memengaruhi 10–20% perempuan usia produktif. Mengingat hanya sekitar 1% androgen di tubuh perempuan yang bersifat bebas, kenaikan kadar kecil saja dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

Dampak Hiperandrogen pada Perempuan

1. Masalah Kulit

  • Jerawat: Androgen berlebih meningkatkan produksi minyak (sebum) dan menurunkan pembentukan kolagen. Hal ini menebalkan serta menyumbat pori-pori, memicu bakteri P. acnes, dan menyebabkan peradangan.
  • Seborea: Kulit menjadi bersisik, kemerahan, dan berminyak berlebih.

2. Perubahan Pertumbuhan Rambut

  • Hirsutisme: Tumbuh rambut tebal di area wajah, dada, atau punggung.
  • Kerontokan rambut (Alopecia): Pola kebotakan menyerupai pria.

3. Gangguan Siklus & Kesuburan

  • Menstruasi tidak teratur
  • Risiko infertilitas
  • Meningkatkan risiko keguguran

4. Risiko Kesehatan Jangka Panjang

  • Obesitas
  • Diabetes
  • Sindrom metabolik
  • Penyakit kardiovaskular

Mengapa Hiperandrogen Terjadi?

Penyebab hiperandrogen bisa bermacam-macam, antara lain:

  • Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
  • Gangguan fungsi kelenjar adrenal
  • Efek samping obat tertentu
  • Tumor penghasil hormon androgen

Cara Mengatasi Hiperandrogen

Penanganan hiperandrogen harus disesuaikan dengan penyebabnya. Salah satu terapi medis yang umum digunakan adalah terapi hormonal kombinasi yang mengandung estrogen etinilestradiol dan progestin siproteron asetat (CPA).

Kombinasi ini memiliki efek anti-androgen, yang dapat:

  • Mengurangi produksi minyak berlebih pada kulit
  • Mengatasi jerawat membandel
  • Menghambat pertumbuhan rambut berlebih di area wajah dan tubuh

⚠️ Catatan penting: Terapi hormonal kombinasi hanya boleh digunakan berdasarkan resep dan pengawasan dokter, karena setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda.

Hiperandrogen bukan sekadar masalah kulit atau rambut—kondisi ini dapat berdampak pada kesuburan dan kesehatan jangka panjang. Deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi.

💡 Jika Anda mengalami gejala seperti jerawat parah, rambut rontok berlebihan, atau tumbuh rambut di area yang tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter spesialis kandungan untuk pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga