Hernia pada Anak yang Perlu Diketahui
Hernia terjadi ketika organ dalam tubuh menekan jaringan ikat yang lemah di sekitarnya. Jaringan ikat harus kuat untuk menahan organ pada tempatnya yang semestinya. Namun, ada beberapa kondisi yang justru melemahkan jaringan ikat sehingga tidak mampu menyatukan organ dan menimbulkan gejala hernia.
Gangguan kesehatan ini lebih sering terjadi pada anak-anak. Gejala yang muncul akan bergantung pada jenis dan lokasi timbulnya hernia. Berikut gejala penyakit hernia menurut jenisnya:
Hernia inguinalis
Hernia inguinalis adalah jenis yang paling umum. Dari total jumlah anak penderita hernia, setidaknya 80% anak mengalami jenis ini. Hernia inguinalis terjadi ketika usus atau kandung kemih menekan dinding perut bagian bawah atau ke dalam saluran inguinalis. Memang, usus yang keluar dapat berjalan ke testis, sehingga menyebabkan rasa sakit.
Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika usus kecil menonjol tepat di belakang pusar. Kondisi ini biasa dikenal dengan pusar yang menggembung. Sebagian besar bayi dengan hernia umbilikalis sembuh dengan sendirinya dan tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Namun, jika anak berusia lima tahun dan kondisinya tidak kunjung membaik, maka diperlukan tindakan operasi.
Hernia epigastrium
Hernia epigastrium dipicu oleh dorongan lemak antara tulang dada dan pusar, sehingga area tersebut tampak menonjol. Jika ukurannya kecil, rasa sakitnya sesekali tetapi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika gejala nyeri yang dialami sangat parah, sebaiknya dilakukan pembedahan.
Hernia diafragma
Jika yang lain melibatkan usus, hernia hiatus akan melibatkan organ perut. Kondisi ini terjadi ketika diafragma anak mengembang dan menekan dada. Diafragma sendiri merupakan otot yang memisahkan perut dan dada. Gejala hernia ini biasanya tidak ada. Satu-satunya gejala yang dirasakan adalah mulas.
Hernia insisional
Hernia insisional adalah tonjolan saat usus menonjol keluar dari dinding perut melalui sayatan akibat operasi yang tidak kunjung sembuh. Sayatan bedah biasanya terjadi secara vertikal atau di bawah. Hernia insisional dapat terjadi pada anak yang mengalami obesitas, memiliki masalah paru-paru, atau mengalami infeksi setelah operasi. Tonjolan merupakan gejala hernia yang bisa membesar saat anak mengejan, batuk, atau bersin. Jika kondisi ini dibiarkan dalam waktu lama, maka dapat menimbulkan komplikasi. Karena itu, jika Anda melihat gejala hernia, Anda harus berbicara dengan dokter Anda tentang langkah selanjutnya.
No Comments
Sorry, the comment form is closed at this time.