DERMATITIS ATOPIK
Penulis : dr. Maya Yulindhini (Dokter Umum RSIA Bina Medika)
Apa itu Dermatitis Atopik?
Dermatitis atopik (DA) merupakan peradangan kulit yang bersifat kronis berulang, disertai rasa gatal, timbul pada tempat tertentu dan berhubungan dengan penyakit atopi/alergi lainnya, misalnya rinitis alergi dan asma bronkial.1
Seberapa sering Dermatitis Atopik Terjadi?
Insidensi/ tingkat kejadian dermatitis atopik sebesar 12% dan pada dewasa 7.2%. Pada umumnya 60% kejadian dermatitis atopik dapat terjadi pada masa kanak-kanak sebelum usia 1 tahun dan 90% terjadi saat anak masuk usia 5 tahun.2,3
Apa penyebab Dermatitis Atopik? 4
Dermatitis atopik bersifat multifaktorial, artinya tidak hanya ada satu penyebab, tetapi banyak kemungkinan penyebabnya. Hal ini terjadi ketika barier kulit kita rusak yang menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap iritasi, alergen, dan faktor lingkungan lainnya.
Faktor pemicu yang dapat mencetuskan terjadinya dermatitis atopik antara lain:
– Kain wol kasar
– Kulit kering
– Infeksi kulit
– Panas dan keringat
– Stress
– Produk pembersih
– Tungau debu dan bulu hewan peliharaan
– Serbuk sari
– Asap dari tembakau
– Udara dingin dan kering
– Wewangian
– Bahan iritan lainnya
Gejala dari dermatitis Atopik:4
– Rasa gatal yang ringan sampai hebat
– Kulit kering
– Ruam kemerahan atau bengkak pada kulit
– Kulit lepuh/lecet
– Kulit menebal
Di bagian tubuh mana saja dermatitis atopik dapat terjadi? 5
Dermatitis atopik biasanya berkembang di area lipatan seperti di belakang lutut atau di bagian dalam siku. Tapi bisa terjadi dimana saja seperti :
-Tangan dan jari.
– Kaki dan jari kaki.
– Lengan.
– Kaki.
– Kelopak mata.
– Bibir.
Bagaimana cara mengatasi Dermatitis Atopik?6
1. Pemberian Emolient atau pelembab tanpa pewangi
Pemberian emollient merupakan step penting untuk mencegah dan mengobati dermatitis atopik, hal ini dapat membantu untuk mempertahankan kelembapan kulit, mengurangi keparahan penyakit, dan mengurangi kekambuhan. Emolien dengan kandungan lipid (minyak) tinggi dan rendah air direkomendasikan karena keefektifannya untuk mempertahankan kelembaban kulit. Salep memiliki kadar tinggi lipid, diikuti dengan krim dan kemudian lotion.
2. Mandi teratur
Mandi teratur dapat membantu melembabkan dan membersihkan kulit, menghilangkan sisik, kerak, bakteri, alergen, dan iritan.7 Disarankan untuk mandi sekali sehari dengan air suam-suam kuku kurang lebih lima sampai 10 menit.8
Sebaiknya menggunakan soap-free, bebas pewarna, bebas pewangi. Setelah mandi, tepuk kulit basah yang kering; dan oleskan emolien dalam waktu tiga menit setelah mandi untuk membantu menjaga kelembapan.
3. Obat2an khusus
Obat2an khusus seperti kortikosteroid dan antihistamin dapat membantu untuk mengobati dermatitis atopik namun namun perlu pemantauan tenaga medis. Antibiotik diperlukan jika ada infeksi sekunder pada kulit.
4. Fototerapi Ultraviolet dan Imunomodulator Sistemik.
Narrow band ultraviolet B phototherapy adalah lini kedua yang efektif untuk pengobatan sedang sampai berat pada dermatitis atopik.9 Fototerapi dapat mengurangi peradangan kulit dengan efek samping yang minimal.
Pencegahan dan pengenalan pencetus dari dermatitis alergi sangat penting untuk dilakukan, agar dermatitis atopik tidak sering muncul. Sebaiknya periksakan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan terapi yang tepat.
Daftar Pustaka
1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI; 2017.
2. Frazier W, Bhardwaj N. Atopic Dermatitis: Diagnosis and Treatment. Am Fam Physician. 2020;101(10):590-598. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2020/0515/p590.html)
3. Strom MA, Silverberg JI. Utilization of Preventive Health Care in Adults and Children With Eczema. Am J Prev Med. 2016;50(2):e33-e44. doi:10.1016/j.amepre.2015.07.029
4. Mayoclinic. 22 October 2022. Atopic Dermatitis (eczema). Accessed May 5, 2023https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dermatitis-eczema/symptoms-causes/syc-20352380.
5. Clevelandclinic.org. 17 October 2022. Atopic Dermatitis. Accessed May 6, 2023. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24299-atopic-dermatitis.
6. Hon KL, Kung JSC, Ng WGG, et al. Emollient treatment of atopic dermatitis: latest evidence and clinical considerations. Drugs Context. 2018;7:212530. Accessed July 17, 2019. https://www.drugsincontext. com/emollient-treatment-of-atopic-dermatitis-latest-evidence-andclinical-considerations/
7. Schneider L, Tilles S, Lio P, et al. Atopic dermatitis: a practice parameter update 2012. J Allergy Clin Immunol. 2013;131(2):295-9.e1-27.
8. Eichenfield LF, Tom WL, Berger TG, et al. Guidelines of care for the management of atopic dermatitis: section 2. Schneider L, Tilles S, Lio P, et al. Atopic dermatitis: a practice parameter update 2012. J Allergy Clin Immunol. 2013;131(2):295-9.e1-27.
9. Sidbury R, Davis DM, Cohen DE, et al.; American Academy of Dermatology. Guidelines of care for the management of atopic dermatitis: section 3. Management and treatment with phototherapy and systemic agents. J Am Acad Dermatol. 2014;71(2):327-349.
No Comments
Sorry, the comment form is closed at this time.