Emergency Call
Call Center
Follow Us

Apakah Wanita Hamil Perlu Melakukan Diet?

diet saat hamil - RSIA Bina Medika

Apakah Wanita Hamil Perlu Melakukan Diet?

Apakah Wanita Hamil Perlu Melakukan Diet? Bunda pasti khawatir dengan perubahan penampilan akibat kenaikan berat badan. Apakah sebenarnya ibu hamil diperbolehkan atau tidak melakukan diet untuk menurunkan berat badan? Bisakah ibu hamil menurunkan berat badan dengan diet? Diet biasanya diartikan sebagai cara menurunkan berat badan.

Namun perlu dijelaskan terlebih dahulu bahwa diet secara harfiah adalah perilaku makan atau aturan diet khusus untuk masalah kesehatan tertentu.

Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang tepat tidak hanya untuk ibu tetapi juga untuk bayi selama kehamilan.

Tentunya jika tujuan diet ibu adalah menurunkan berat badan, maka diet ini tidak dianjurkan selama hamil. Karena selain menurunkan berat badan, pola makan ibu juga bisa menurunkan gizi ibu hamil yang berdampak pada bayi.

Sedangkan jika pola makan ibu bertujuan untuk mengatur makanan dan kebiasaan makan sehari-hari, ada baiknya menjalani masa kehamilan.

Mengatur pola makan dan pola makan sehari-hari membantu menjaga berat badan ibu selama hamil agar kenaikannya tetap pada level yang tepat.

Bagaimana diet untuk ibu hamil?

Nutrisi yang dianjurkan selama kehamilan berarti menyesuaikan asupan dan pola makan untuk memastikan kebutuhan nutrisi Bunda dan bayi terpenuhi dengan baik. Dengan kata lain, gizi yang baik untuk ibu hamil adalah kemampuan untuk mengontrol kebiasaan makannya secara maksimal, agar asupan makanannya optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Pola makan ibu selama hamil untuk mengatur asupan dan kebiasaan makan dapat dilakukan dengan mengonsumsi berbagai sumber makanan, antara lain:

Makanan sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat bisa Bunda dapatkan dari nasi, roti, kentang, pasta, mie, biji-bijian dan lainnya. Karbohidrat bermanfaat sebagai sumber energi bagi ibu dan bayi dalam kandungan.

Makanan sumber protein
Bayi yang berkembang dalam kandungan membutuhkan banyak protein, terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Sumber protein harian dalam menu makanan ibu hamil dapat disuling dari daging merah, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe, dll.

Makanan sumber lemak
Sumber lemak untuk ibu hamil antara lain daging merah, ayam, telur, alpukat, telur, ikan dan kacang-kacangan. Seperti nutrisi lainnya, lemak berperan penting dalam mendukung perkembangan otak, mata, dan bagian tubuh bayi lainnya. Namun, pastikan untuk memilih makanan dengan lemak tak jenuh agar tidak membahayakan kesehatan.

Makanan sumber asam folat
Konsumsi makanan yang mengandung asam folat berperan dalam mencegah kelahiran prematur dan cacat lahir pada bayi sejak trimester pertama.

Sumber makanan tinggi asam folat dalam menu makanan ibu hamil antara lain buah jeruk, kacang-kacangan dan sayuran berdaun hijau seperti bayam.

Makanan sumber zat besi
Bunda dapat menemukan zat besi dalam makanan ini dalam daging merah, ayam, bayam, dan sereal yang diperkaya zat besi. Peran zat besi selama kehamilan adalah untuk membawa oksigen dari ibu ke bayi.

Makanan sumber yodium
Asupan yodium yang cukup dalam makanan ibu selama kehamilan mendukung perkembangan otak dan saraf janin.

Bunda bisa mendapatkan yodium ini dari makanan seperti susu, keju, yogurt, kentang panggang, salmon, dan udang.

Makanan sumber kalsium
Selama kehamilan, kalsium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, pembekuan darah serta fungsi otot dan saraf bayi.

Bayi membutuhkan kalsium dalam jumlah besar untuk berkembang secara optimal. Ketika asupan kalsium tidak mencukupi kebutuhan bayi, tubuh secara otomatis mengambil kalsium dari tulang Bunda. Jika ini terus berlanjut, ada risiko terkena osteoporosis di kemudian hari.

Oleh karena itu, Bunda harus memenuhi kebutuhan kalsium pada makanan ibu hamil dengan mengonsumsi kerang, kacang-kacangan, susu, dan produk susu seperti keju dan yogurt.

Makanan sumber serat, vitamin dan mineral
Serat, vitamin dan mineral sudah tersedia, termasuk sayuran dan buah-buahan untuk ibu hamil.

Buah dan sayuran seperti jeruk, pepaya, tomat, stroberi, wortel, bayam dan labu, kangkung, dll merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang baik. Bunda juga bisa mendapatkan vitamin dan mineral lain dari daging merah, ayam, makanan laut, telur, dan kacang-kacangan.

Berapa berat badan ideal ibu saat hamil?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hal yang normal bagi ibu hamil untuk menambah berat badan. Hal ini karena pertumbuhan janin, plasenta, dan cairan ketuban semuanya memengaruhi berat badan ibu.

Bahkan, kenaikan berat badan saat hamil sering diartikan sebagai tanda bahwa Bunda sedang menjalani kehamilan yang sehat.

Berikut kisaran normal kenaikan berat badan saat ibu berdiet saat hamil:

Jika berat badan ibu mulai di bawah normal (indeks massa tubuh atau BMI di bawah 18,5), ibu perlu menambah sekitar 13-18 kilogram (kg).
Jika berat badan ibu mulai dari berat badan normal (IMC 18.5-24.9), maka ibu harus menambah berat badannya sekitar 11-16 kg.
Jika berat badan ibu mulai lebih tinggi dari berat badan normal (IMT 25-29,9), ibu harus menambah berat badan sekitar 7-11 kg. Jika berat badan ibu dimulai dengan overweight (IMT lebih dari 30), sebaiknya ibu menambah berat badannya sekitar 5-9 kg.
Berbeda dengan kehamilan kembar, pertambahan berat badan ideal terlihat seperti ini:

Jika berat badan ibu mulai dari berat badan normal, ibu perlu menambah berat badan sekitar 17-25 kg.
Jika berat badan ibu mulai lebih tinggi dari berat normal, berat badan ibu harus naik sekitar 30-50 lbs.
Jika berat badan ibu mulai kegemukan, seharusnya berat badan ibu bertambah sekitar 11-19 kg.
Selain menebaknya sendiri, Bunda bisa menggunakan kalkulator penambah berat badan ibu hamil jika ingin lebih mudah. Jadi, mulai sekarang, Bunda harus mengikuti pola makan ibu hamil yang benar agar kehamilan selalu sehat.

Apakah Aman Bagi Ibu Untuk Konsumsi Obat Diet Selama Kehamilan?

Diet saat hamil jelas tidak dianjurkan, apalagi jika ibu sedang mempertimbangkan obat diet.

Mengonsumsi obat diet saat hamil jelas tidak dianjurkan karena obat diet biasanya mengandung stimulan. Stimulan dapat mendorong tubuh untuk meningkatkan detak jantung, memungkinkan tubuh membakar lebih banyak kalori. Sayangnya, ini bukanlah pilihan yang aman untuk bayi dalam kandungan.

Saat hamil, tubuh bekerja lebih keras untuk mendapatkan energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi selama berada di dalam kandungan. Hal ini dilakukan agar janin mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangan organ dan berat badan bayi.

Akibatnya, tubuh membutuhkan lebih banyak kalori, vitamin, dan mineral daripada yang biasa Bunda konsumsi. Selain itu, tubuh juga harus melakukan perubahan sendiri selama masa kehamilan.

Penyesuaian dilakukan dengan menambah cadangan lemak baik, yang nantinya dibutuhkan untuk proses menyusui.

Nah, berbagai cara menurunkan berat badan dengan pil diet saat hamil justru bertolak belakang dengan apa yang dibutuhkan tubuh.

Obat ini justru mengurangi kebutuhan suplemen selama kehamilan yang harus Bunda konsumsi.

Obat diet seringkali mengurangi nafsu makan. Padahal, tidak ada jaminan bahwa kandungannya aman bila digunakan saat hamil.

Konsultasikan dengan dokter spesialis di RSIA Bina Medika untuk mendapatkan informasi dan layanan kesehatan lainnya mengenai kandungan Bunda.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga