
Apa Itu Red Flag Speech Delay? 🚩
Red flag speech delay adalah tanda peringatan keterlambatan bicara anak yang memerlukan evaluasi lebih lanjut. Ini bukan sekadar anak “telat ngomong”, melainkan potensi gangguan bahasa yang bisa berdampak panjang bila dibiarkan tanpa intervensi sejak dini.
Mengapa Penting Deteksi Dini?
Deteksi dini memungkinkan anak segera mendapat terapi dan evaluasi profesional. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan screening bahasa rutin di usia 9, 18, dan 24–30 bulan agar gangguan terdeteksi lebih awal.
Baru-baru ini, penelitian JAMA Pediatrics (Desember 2023) melaporkan peningkatan signifikan keterlambatan bicara anak di masa pandemi COVID-19, terutama pada usia 1–4 tahun, sehingga kebutuhan akan skrining rutin makin mendesak (JAMA Pediatrics, 2023).
Red Flags Berdasarkan Usia
Usia | Red Flag Speech Delay |
---|---|
6 bulan | Tidak babbling, kurang respon suara |
9 bulan | Tidak bereaksi saat namanya dipanggil |
12 bulan | Tidak menunjuk, belum mengucap “mama/papa” |
18 bulan | Kosakata < 5 kata, tidak mengerti perintah sederhana |
24 bulan | Kosakata < 50 kata, belum bisa membuat kalimat 2 kata |
36 bulan | Ucapan sulit dimengerti, grammar sangat terbatas |
Semua usia | Kehilangan kemampuan bicara sebelumnya |
Studi longitudinal (Raine Study, 2023) menunjukkan bahwa tidak ada satu indikator tunggal yang cukup akurat memprediksi Developmental Language Disorder, sehingga orang tua dan profesional harus peka dan proaktif memantau banyak aspek bahasa anak sejak dini.
Apa sih Faktor Penyebabnya?
- Medis: Gangguan pendengaran, sumbing, autisme, ADHD, cerebral palsy (JAMA Pediatrics, 2023).
- Lingkungan & nutrisi: Kurangnya stimulasi verbal, screen time berlebih, defisiensi nutrisi.
- Genetik & keluarga: Riwayat keterlambatan bicara di keluarga.
Langkah Penanganan Tepat
- Evaluasi Medis & Profesional
- Lakukan audiometri dan pemeriksaan tumbuh kembang anak.
- Rujukan ke terapis wicara sesuai kebutuhan.
(Bukti menunjukkan bahwa alat screening seperti LDS dan MB‑CDI memiliki sensitivitas hingga 94 % untuk anak di bawah 3 tahun — MDPI Brain, 2021).
- Terapi dan Intervensi
- Terapi wicara dini hingga usia 3–3,5 tahun memberikan hasil optimal.
- Studi Swedia 2024 menunjukkan bahwa penggunaan alat baru seperti Språkfyran dan Infant-Toddler Checklist berhasil meningkatkan deteksi dan intervensi dini hingga 93 % anak (Uppsala University, 2024).
- Stimulasi di Rumah
- Bicaralah lebih banyak, gunakan lagu anak, bacakan buku cerita, bermain peran.
- Hindari screen time berlebih agar anak lebih banyak berkomunikasi langsung.
Jika Moms and Dads melihat gejala speech delay pada anak, segera konsultasikan ke dokter anak atau terapis wicara untuk mendapatkan evaluasi dan intervensi dini.
Semakin cepat ditangani, semakin baik peluang anak Anda berkembang!
Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909
No Comments
Sorry, the comment form is closed at this time.