Emergency Call
Call Center
Follow Us

Ini Prosedur Pemeriksaan Pap Smear untuk Mendeteksi Kanker Serviks

Ini Prosedur Pemeriksaan Pap Smear untuk Mendeteksi Kanker Serviks

Pap smear adalah prosedur skrining kanker serviks. Tujuannya untuk menguji keberadaan sel prakanker atau kanker di leher rahim.

Ketika prosedur berlangsung, sel-sel dari leher rahim akan diambil dengan hati-hati, untuk menentukan apakah ada pertumbuhan abnormal atau tidak. 

Pertanyaannya, bagaimana cara melakukan prosedur pap smear?

Prosedur Pemeriksaan Pap Smear 

Selama prosedur pap smear, kamu akan diminta berbaring telentang di meja pemeriksaan dengan kaki terentang dan kaki bertumpu pada penyangga, yaitu sanggurdi.

Dokter akan secara perlahan memasukkan alat bernama spekulum ke dalam vagina. Alat ini menjaga dinding vagina tetap terbuka dan memberikan akses ke leher rahim.

Kemudian langkah selanjutnya adalah dokter akan mengambil sampel kecil sel dari leher rahim. Ada beberapa cara dokter mengambil sampel ini:

  • Menggunakan alat bernama spatula.
  • Menggunakan spatula dan kuas.
  • Ada juga yang menggunakan alat cytobrush, yaitu kombinasi spatula dan sikat.

Kebanyakan wanita merasakan sedikit dorongan dan iritasi selama proses pengambilan sampel. 

Sampel sel dari leher rahim akan disimpan dan dikirim ke laboratorium untuk diuji keberadaan sel abnormal.

Setelah Prosedur Pap Smear

Setelah tes, kamu mungkin merasakan sedikit ketidaknyamanan akibat gesekan atau sedikit kram. Kamu juga bisa mengalami pendarahan vagina yang sangat ringan segera setelah prosedur.  

Beritahu dokter jika rasa tidak nyaman atau pendarahan berlanjut setelah 24 jam.

Bagaimana cara membaca hasil pap smear? Ada dua kemungkinan hasil dari pap smear, yaitu: 

1. Normal

Jika hasil normal, berarti tidak ada sel abnormal yang teridentifikasi. Hasil normal terkadang juga disebut negatif.

Jika hasil normal, kamu mungkin tidak memerlukan pap smear selama tiga tahun berikutnya.

2. Tidak normal

Jika hasil tes tidak normal, bukan berarti kamu mengidap kanker. Ini berarti ada sel-sel abnormal pada leher rahim.

Beberapa di antaranya mungkin bersifat prakanker. Sel abnormal yang lebih ringan lebih sering terjadi daripada kelainan yang parah.

Tergantung pada hasil tesnya, dokter mungkin merekomendasikan:

  • Meningkatkan frekuensi pap smear.
  • Melihat lebih dekat jaringan serviks dengan prosedur bernama kolposkopi.
  • Selama pemeriksaan kolposkopi, dokter akan menggunakan cahaya dan pembesaran untuk melihat jaringan vagina dan leher rahim dengan lebih jelas.
  • Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga mengambil sampel jaringan serviks melalui prosedur bernama biopsi.

Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909

No Comments

Leave a Reply

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga