Emergency Call
Call Center
Follow Us

Jangan Diabaikan, Tongue Tie Sebabkan 3 Komplikasi Ini

Jangan Diabaikan, Tongue Tie Sebabkan 3 Komplikasi Ini

Normalnya, lidah memiliki panjang yang cukup untuk bisa membantu proses pengunyahan dan penelanan makanan, hingga melafalkan berbagai bunyi bahasa. Lalu, bagaimana jika lidah tidak bisa leluasa bergerak karena frenulum lidah terlalu pendek? Kondisi ini disebut tongue tie (ankyloglossia). Bagaimana gejala dan komplikasi yang dapat ditimbulkan dari tongue tie?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa frenulum lidah adalah jaringan tipis di bawah lidah bagian tengah, yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut. Kondisi ini bisa dibilang cukup langka dan bisa dideteksi sejak lahir. Bayi dengan tongue tie umumnya kesulitan menggerakkan lidah ke atas atau dari sisi ke sisi, dan tidak bisa menjulurkan lidah melewati gigi depan.

Tanda lain bahwa bayi mengidap tongue tie adalah adanya lekukan pada ujung lidah, sehingga membuat lidahnya terlihat seperti berbentuk hati. Dengan kondisi seperti ini, bayi dengan kondisi tongue tie sulit melakukan gerakan mengisap, sehingga berulang kali memasukkan dan mengeluarkan puting payudara. Proses menyusui menjadi lebih lama dan bayi tidak mendapat asupan ASI yang cukup. Akibatnya, bayi akan selalu merasa lapar dan berat badannya sulit naik.

Pada ibu yang bayi atau anaknya mengalami kondisi tongue tie, umumnya gejala yang dirasakan adalah sakit pada puting payudara saat menyusui dan peradangan pada payudara. Konsultasikan dengan dokter jika gejala tersebut muncul, karena tongue tie bukan satu-satunya penyebab masalah menyusui.

Waspadai Komplikasinya

Tongue tie dapat berpengaruh pada cara menelan, makan, dan bicara, sehingga dapat menimbulkan komplikasi seperti:

  1. Masalah saat menyusu. Bayi dengan tongue tie bisa kesulitan dalam menyusu. Alih-alih mengisap, bayi malah mengunyah puting payudara ibunya. Kondisi ini selain menimbulkan nyeri pada payudara ibu, juga membuat bayi sulit mendapat asupan ASI. Akibatnya bayi akan kekurangan nutrisi dan sulit tumbuh.
  2. Kesulitan dalam berbicara. Tongue tie pada anak-anak bisa menyebabkan kesulitan dalam mengucapkan huruf-huruf tertentu.
  3. Kondisi mulut yang tidak higienis. Tongue tie juga bisa membuat lidah sulit membersihkan sisa makanan dari gigi. Kondisi ini bisa memicu kerusakan gigi dan pembengkakan pada gusi.

Bagaimana Penanganan yang Dapat Dilakukan?

Sebenarnya, pengobatan tidak diperlukan jika bayi atau anak-anak dengan kondisi tongue tie bisa makan tanpa ada masalah. Pada sebagian kasus, dokter akan menunggu dan melihat perkembangan kondisi bayi karena frenulum lidah bisa meregang seiring waktu.

Namun jika diperlukan, tindakan bedah dapat dilakukan. Prosedur bedah seperti frenotomy atau frenuloplasty bisa dilakukan untuk menangani tongue tie pada bayi hingga orang dewasa. Pada frenotomy, dokter akan memotong bagian frenulum lidah agar bisa bergerak bebas. Prosedur bedah berlangsung cepat dan bisa dilakukan dengan atau tanpa bius. Bayi bisa langsung disusui segera setelah pembedahan selesai dilakukan.

Jika frenulum lidah terlalu tebal, dokter akan menjalankan tindakan frenuloplasty. Pada tindakan ini, dokter akan memotong bagian frenulum lidah, dan menutup lukanya dengan jahitan yang akan hilang setelah luka sembuh. Frenuloplasty dilakukan setelah pasien dibius terlebih dahulu.

Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909

No Comments

Leave a Reply

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga