Emergency Call
Call Center
Follow Us

5 Gangguan Tidur Yang Sering Dialami

gangguan tidur - RSIA Bina Medika

5 Gangguan Tidur Yang Sering Dialami

Gangguan tidur merupakan kelainan pada gangguan tidur seseorang. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas tidur, yang berdampak negatif pada kesehatan dan keselamatan mereka yang terkena dampaknya.

Gangguan tidur dapat ditandai dengan kantuk di siang hari, gangguan tidur di malam hari, atau siklus tidur dan bangun yang tidak teratur. Gangguan tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko Anda terkena beberapa kondisi lain, termasuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Jenis dan penyebab gangguan tidur

Berdasarkan bentuk gangguan atau gejalanya, gangguan tidur terbagi menjadi beberapa jenis. Di bawah ini adalah beberapa jenis gangguan tidur yang umum:

Susah tidur
Insomnia adalah kondisi di mana seseorang sulit tidur atau membutuhkan waktu yang sangat lama untuk tertidur. Insomnia dapat disebabkan oleh kebiasaan tidur yang buruk, gangguan mental, sindrom kaki gelisah atau kondisi medis tertentu (termasuk gangguan kelenjar pineal).

Hipersomnia
Hipersomnia adalah kondisi di mana penderitanya tidur dalam waktu yang sangat lama, mengakibatkan rasa kantuk sepanjang hari. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan hipersomnia, atau tidur berlebihan, termasuk depresi.

Sleep walker
Somnambulisme secara medis disebut somnambulisme. Penderita kondisi ini sering terbangun dalam tidurnya, berjalan atau melakukan aktivitas lain, tetapi tidak tahu apa yang mereka lakukan. Kondisi ini dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.

Nightmare (Mimpi Buruk)
Mimpi buruk terjadi ketika otak menipu seseorang untuk bermimpi tentang hal-hal yang mengganggu. Belum diketahui mengapa kondisi ini terjadi. Namun, diyakini bahwa mimpi buruk pada anak disebabkan oleh kecemasan atau ketakutan saat mereka jauh dari orang tua.

Teror tidur
Takut tidur lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama usia 4 hingga 8 tahun. Orang yang menderita kecemasan tidur mungkin tampak ketakutan dan bahkan berteriak saat tidur. Pada anak-anak, kondisi ini bisa dipicu oleh kelelahan atau demam.

Gejala susah tidur

Seseorang dengan insomnia memiliki berbagai gejala, termasuk:

– Bangun dan tidur dengan interval yang tidak teratur
– Sulit untuk tidur di malam hari
– Gerakan anggota tubuh yang tidak disengaja saat mencoba tertidur
– Ritme pernapasan abnormal saat tidur
– Kecemasan, mimpi buruk, menangis atau berjalan dalam tidur
– Kebiasaan mendengkur, tersedak, mengatupkan gigi, atau berhenti bernapas sementara saat tidur
– Anda sering terbangun saat tidur dan kesulitan untuk kembali tidur
– Saat bangun tidur, tidak mungkin untuk menggerakkan tubuh
– Sering mengantuk di siang hari, sehingga bisa tiba-tiba tertidur di saat-saat yang tidak biasa, seperti saat berkendara
– Kesemutan atau sensasi menjalar ke tangan dan kaki
– Otot lemah, tubuh lemah atau sering lelah

Kapan sebaiknya ke RSIA Bina Medika?

Konsultasikan dengan dokter di RSIA Bina Medika jika Anda mengalami kesulitan tidur, terutama jika mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat dan berkonsultasi dengan dokter:

– Tertidur saat mengemudi
– Kesulitan untuk tetap terjaga saat menonton TV atau membaca buku
– Sulit berkonsentrasi di sekolah, di tempat kerja atau di rumah
– Penurunan kinerja di tempat kerja atau sekolah
– Sulit untuk mengingat sesuatu
– Tanggapi sesuatu dengan lambat

Diagnosis gangguan tidur

Dokter akan menanyakan pola tidur pasien, seperti berapa lama tidur, apakah sering terbangun saat tidur, atau sering tertidur saat beraktivitas di siang hari. Dokter juga mungkin bertanya kepada teman sekamar atau keluarga pasien tentang kebiasaan tidur pasien.

Dokter juga menanyakan apakah pasien memiliki masalah emosional, apakah mereka memiliki atau menderita kondisi medis tertentu, atau apakah mereka mengonsumsi obat yang memengaruhi kualitas tidur.

Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik, yang meliputi pemeriksaan saluran napas pasien, seperti hidung, mulut, atau tenggorokan.

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

Polisomnografi, menganalisis kadar oksigen, gerakan tubuh, dan gelombang otak selama tidur.
Electroencephalogram (EEG), yang mengukur aktivitas listrik otak
Tes darah untuk mendiagnosis penyakit tertentu yang dapat menyebabkan masalah tidur.

Pengobatan gangguan tidur

Pengobatan untuk insomnia tergantung pada penyebabnya. Berikut ini adalah berbagai jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur:

Perubahan gaya hidup

Intinya, menerapkan pola hidup sehat dapat meningkatkan kualitas tidur. Kemungkinan bentuk hidup sehat meliputi:

– Makan lebih banyak makanan berserat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan
– Batasi asupan gula dengan mengurangi konsumsi camilan manis
– Lakukan olahraga secara teratur
– menangani stres dengan baik
– Buat jadwal tidur harian dan ikuti dengan disiplin
– Kurangi konsumsi kafein, terutama pada sore dan malam hari
– Kurangi konsumsi minuman beralkohol
– Hentikan penggunaan HP minimal 30 menit sebelum tidur agar HP tidak mempengaruhi kualitas tidur Anda
– jangan merokok
– Hindari tidur sepanjang hari saat berlibur, karena dapat mengubah pola tidur Anda selama seminggu

Psikoterapi

Contoh psikoterapi yang mungkin adalah terapi perilaku kognitif. Tujuan dari terapi ini adalah mengubah cara berpikir penderita insomnia.

Menggunakan alat khusus saat tidur

Dengan hipersomnia, dokter dapat merekomendasikan penggunaan alat khusus saat tidur. Alat tersebut terdiri dari masker oksigen yang terhubung dengan alat bernama Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Terapi CPAP berguna untuk menjaga agar saluran udara tetap terbuka.

Obat-obatan

Obat-obatan yang biasanya diresepkan psikiater untuk mengobati gangguan tidur meliputi:

– obat penenang
– antidepresan

Komplikasi gangguan tidur

Petika seseorang menderita gangguan tidur, berbagai komplikasi dapat muncul, antara lain:

– Penurunan libido
– Munculnya kerutan dan kantung di bawah mata
– Itu sering dilupakan
– penambahan berat badan
– Berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi, bernalar dan memecahkan masalah, membuat keputusan menjadi sulit
– Penurunan kinerja akademik atau profesional
– Gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan umum
– Kecelakaan di tempat kerja atau saat berkendara akibat berkurangnya kewaspadaan
– Peningkatan risiko penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, stroke dan penyakit jantung
– Pencegahan gangguan tidur

Insomnia dapat dicegah dengan cara berikut:

– Ciptakan lingkungan tidur yang baik
– Hindari alkohol, kafein, dan tembakau
– Tidak bekerja larut malam
– Tidur sesuai jadwal
– Melalui pelatihan rutin

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga