Vaksin HPV Penting Atau Tidak?
HPV adalah virus penyebab kutil kelamin dan kanker pada daerah kelamin, seperti kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita, terutama saat berhubungan seksual.
Selain kutil kelamin dan kanker kelamin, virus HPV juga dapat menyebabkan berbagai jenis kanker tenggorokan, lidah, dan amandel.
Vaksinasi HPV merupakan program wajib pemerintah. Vaksin HPV diberikan kepada anak-anak yang sedang mengalami pubertas, baik perempuan maupun laki-laki. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
Tujuan dan indikasi pemberian vaksin HPV
Vaksinasi HPV dapat dilakukan pada kelompok usia tertentu. Berikut penjelasan kelompok penerima vaksin HPV:
Anak-anak
Vaksin HPV bekerja lebih baik jika diberikan sebelum Anda terinfeksi virus HPV, yaitu ketika masih kecil dan belum melakukan hubungan seksual.
Oleh karena itu, vaksin ini sangat ideal untuk anak berusia antara 9 hingga 14 tahun. Anak-anak harus divaksinasi HPV dua kali setiap 6-12 bulan. remaja dan dewasa. Vaksin HPV dapat diberikan kepada orang dewasa yang tidak menerima atau tidak menerima vaksin HPV lengkap saat masih anak-anak. Vaksin HPV dapat diberikan kepada dewasa muda antara usia 15 dan 26 tahun.
Orang dewasa berusia antara 27 dan 45 tahun juga dapat divaksinasi HPV, tetapi harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Vaksin HPV dapat diberikan kepada orang dewasa yang sudah menikah atau aktif secara seksual.
Namun perlu diingat bahwa vaksin ini tidak menggantikan kondom yang dapat melindungi tubuh dari penyakit menular seksual lainnya, seperti HIV dan hepatitis B. Remaja dan orang dewasa harus divaksinasi tiga kali terhadap HPV. Vaksinasi kedua diberikan 1-2 bulan setelah vaksinasi pertama, vaksinasi ketiga 6 bulan setelah vaksinasi kedua.
Peringatan dan larangan vaksinasi HPV
Vaksinasi VPHV biasanya tidak dianjurkan atau ditunda untuk orang dengan kondisi berikut:
– Anda pernah atau pernah mengalami reaksi alergi yang parah terhadap vaksin HPV
– Anda alergi terhadap ragi, karena ragi merupakan salah satu zat dalam vaksin HPV
– Anda sedang hamil, tetapi vaksin HPV dapat diberikan kepada ibu setelah melahirkan
– Menderita penyakit serius
Sebelum vaksinasi HPV
Sebelum melakukan vaksinasi HPV, dokter melakukan tanya jawab seputar riwayat kesehatan pasien, riwayat alergi dan gaya hidup, termasuk aktivitas seksual. Dokter kemudian menjelaskan manfaat dan risiko vaksinasi HPV.
Jika Anda pernah menerima vaksinasi HPV, dokter akan menanyakan kapan vaksinasi HPV sebelumnya diberikan dan apakah pasien memiliki alergi atau efek samping setelah vaksinasi. Tujuannya untuk menghindari reaksi alergi atau efek samping dari vaksinasi HPV.
Prosedur vaksinasi HPV
Vaksin HPV diberikan melalui suntikan ke otot (injeksi intramuskular), biasanya di lengan atas. Selain lengan atas, dokter juga dapat menyuntikkan vaksin HPV ke paha.
Vaksin HPV diberikan dengan dosis hingga 0,5 ml. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter saat memberikan vaksin HPV:
1. Bersihkan tempat suntikan dengan alkohol wash
2. Jepit kulit di sekitar tempat suntikan dengan tangan Anda
3. Menyuntikkan vaksin HPV ke dalam otot melalui permukaan kulit
4. Saat melepas jarum, gunakan kapas alkohol untuk menekan tempat suntikan untuk mencegah pendarahan.
5. Anak-anak dan wanita muda diberitahu kapan vaksinasi HPV diperlukan. Orang tua yang putrinya menerima dosis pertama vaksin HPV tetapi melewatkan dosis kedua harus segera memberi tahu dokter.
Setelah vaksinasi HPV
Setelah pemberian vaksin HPV, dokter terlebih dahulu menyarankan pasien untuk beristirahat selama 15 menit. Tujuannya untuk memantau kondisi pasien dan mengantisipasi kemungkinan efek samping.
Perlu diketahui bahwa walaupun vaksinasi HPV dapat mencegah kanker serviks, namun bagi yang sudah divaksinasi tetap disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan lainnya, seperti:
– Hindari aktivitas seksual selama masa remaja atau sebelum menikah
– Berhenti merokok
– Tidak memiliki banyak pasangan seksual
– Menggunakan kondom saat berhubungan seks
– Jangan berhubungan seks dengan seseorang yang riwayat aktivitas seksualnya tidak diketahui
– Dapatkan pap smear secara teratur
Komplikasi atau efek samping vaksinasi HPV
Meski jarang, vaksin HPV dapat menyebabkan komplikasi atau efek samping berikut ini:
– Nyeri, kemerahan dan bengkak di tempat suntikan
– Sakit kepala
– Demam
– Lemas
– Nyeri otot atau sendi
Untuk menghindari efek samping yang berbahaya, segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala berikut ini:
– Pembengkakan wajah, bibir atau lidah
– Sesak napas
– Gatal di seluruh tubuh
– Episode sakit kepala ringan atau pusing
– Sebuah detak jantung
– Mual dan muntah yang parah
Dimana vaksin HPV?
Vaksin HPV dapat dilakukan di RSIA Bina Medika Bintaro dengan harga terjangkau.
No Comments
Sorry, the comment form is closed at this time.