
Pentingnya Tes Laboratorium di Trimester 1
Selama kehamilan, tes kehamilan merupakan salah satu perawatan rutin penting yang harus dilakukan ibu hamil. Tes ini dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan yang dapat menimbulkan akibat berbahaya selama kehamilan atau setelah kelahiran.
Hasil pemeriksaan laboratorium dapat memberikan informasi mengenai risiko kesehatan yang mungkin dihadapi ibu hamil selama hamil. Hal ini juga membantu dokter merencanakan pengobatan dan tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Jenis tes kehamilan di laboratorium
Berikut macam-macam alat tes kehamilan dan manfaatnya yang perlu Anda ketahui:
1. Tes Darah Lengkap
Tes darah lengkap dapat membantu mengetahui kadar sel darah dalam tubuh ibu hamil.. Dengan tes ini, ibu hamil bisa mengetahui apakah jumlah sel darah merah ibu normal atau rendah.. Jumlah sel darah merah yang rendah bisa menjadi gejala awal anemia..
Selain itu, pemeriksaan darah menyeluruh juga akan menunjukkan jumlah sel darah putih dan trombosit dalam tubuh.. Jika jumlah sel ini meningkat, ibu bisa terinfeksi..
Tes ini juga dapat mengetahui kadar zat besi dan nutrisi lain dalam tubuh, sehingga dokter dapat mengetahui apakah ibu rentan mengalami gizi buruk..
2. Kadar gula darah
Ibu hamil juga sebaiknya memeriksakan kadar gula darahnya secara rutin.. Skrining ini bertujuan untuk mencegah perkembangan diabetes.
Diabetes gestasional mempengaruhi beberapa wanita selama kehamilan.. Sekitar 10 hingga 15 persen wanita hamil mengalami kondisi ini.
Masalah kesehatan ini dapat meningkatkan risiko ibu hamil terkena tekanan darah tinggi dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada janin.
3. Golongan Darah
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ibu mempunyai golongan darah A, B, AB atau O. Pemeriksaan darah hanya dilakukan satu kali saja.
Mengetahui golongan darah sangat berguna untuk memberikan dukungan segera jika suatu saat ibu membutuhkan donor. Misalnya saja jika ibu mengalami pendarahan hebat saat hamil atau melahirkan.
Selain itu, tes golongan darah ini juga digunakan untuk mendeteksi antibodi anti-rhesus. Tes ini akan mengungkap kemungkinan antibodi rhesus dapat mempengaruhi janin.
Perlu anda ketahui, jika darah ibu negatif dan bayinya rhesus positif, kemungkinan besar tubuh ibu akan memproduksi antibodi terhadap darah bayi. Antibodi ini dapat melewati plasenta dan menghancurkan sel darah bayi.
Hal ini menyebabkan kondisi “penyakit rhesus” atau “penyakit hemolitik pada bayi baru lahir”. Hal ini biasanya tidak menimbulkan masalah pada kehamilan pertama namun dapat mempengaruhi kehamilan berikutnya dengan bayi RhD positif.
Jadi, jagalah selalu kesehatan selama hamil dengan mengonsumsi suplemen vitamin.
4. Tes Infeksi
Tes darah yang dilakukan ibu di awal kehamilan juga akan mendeteksi infeksi tertentu yang dapat mempengaruhi bayi dalam kandungan Anda.. Ibu biasanya dapat dites penyakit menular ini pada kunjungan prenatal pertama mereka..
Beberapa pemeriksaan tersebut antara lain:
– Rubella (campak Jerman).
– Sifilis.
– Hepatitis B.
– Hepatitis C.
– HIV (human immunodeficiency virus).
– Cacar air.
– Sitomegalovirus.
5. Mendeteksi Kelainan Genetik
Ada banyak kelainan genetik yang bisa dideteksi oleh ibu sebelum melahirkan. Inilah sebabnya dokter mungkin merekomendasikan tes genetik selama kehamilan jika ibu dan pasangannya memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik.
Contoh kelainan genetik yang mungkin didiagnosis oleh dokter Anda meliputi:
– Anemia sel sabit.
– Thalassemia.
– Cystic fibrosis.
– Hemofilia A.
6. Skrining Alpha-fetoprotein (AFP)
Tes laboratorium kehamilan penting lainnya untuk ibu hamil adalah skrining AFP untuk mengukur jumlah protein dalam darah. AFP adalah protein yang biasanya diproduksi oleh hati janin dan ditemukan dalam cairan ketuban.
– Protein ini akan melewati plasenta dan masuk ke aliran darah. Kadar AFP yang tidak normal mungkin merupakan tanda dari:
– Kelainan dinding perut janin.
– Down Syndrome atau kelainan kromosom lainnya.
– Cacat tabung saraf terbuka, seperti spina bifida.
– Kehamilan kembar (lebih dari satu janin memproduksi protein).
7. Tes Hemoglobin
Anemia merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada ibu hamil.. Masalah kesehatan ini disebabkan oleh peningkatan volume darah.
Anemia tidak hanya membuat ibu cepat lelah, namun yang lebih berbahaya lagi adalah ibu berisiko mengalami pendarahan saat hamil atau melahirkan akibat kekurangan zat besi. Oleh karena itu, saat memeriksa ibu hamil, ia dapat melakukan tes hemoglobin untuk mendeteksi anemia.
8. Tes TORCH
Pemeriksaan TORCH juga menjadi salah satu cek lab ibu hamil yang direkomendasikan. Pemeriksaan ini merupakan sekelompok tes darah untuk mendeteksi toxoplasmosis, rubella cytomegalovirus, herpes simpleks, dan HIV.
Biasanya, dokter menganjurkan ibu hamil untuk menjalani tes TORCH pada kunjungan pertama setelah kehamilan.
9. Tes VDRL (Laboratorium Penelitian Penyakit Kelamin)
Tes VDRL merupakan jenis tes untuk mengetahui apakah suatu tubuh tertular penyakit sipilis. Ibu hamil sebaiknya menjalani tes VDRL untuk mencegah penularan penyakit ini ke janin.
Wanita hamil penderita sifilis boleh melahirkan anak yang menderita sifilis kongenital. Anak-anak dengan penyakit ini dapat mengalami kegagalan organ dan kematian.
10. NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing)
Tes ini memastikan kelengkapan salinan kromosom pada janin. Dengan mengambil sampel darah, dokter akan memeriksa dan mendeteksi kemungkinan terjadinya sindrom Down melalui jumlah kromosom janin.
11. Urinalisis atau urinalisis
Selain untuk memantau kehamilan, tes urine ibu hamil juga dapat bertujuan untuk mengetahui status kesehatan dan perkembangan penyakit. Dengan menggunakan urinalisis, dokter atau ahli kesehatan Anda dapat menentukan perkembangan diabetes, infeksi ginjal, atau gejala penyakit hati.
Demikian penjelasan mengenai pemeriksaan darah saat hamil, pastikan semua pemeriksaan dilakukan sesuai anjuran dokter ya. Dan jangan lupa untuk mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan tes kehamilan.
12. Tes BTA (Puasa Asam Bakteri)
Tes BTA dilakukan untuk mengetahui apakah ibu mengidap TBC atau tidak. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah kemungkinan infeksi terburuk pada ibu, tetapi juga menjaga kesehatan janin dalam kandungan.
13. Pemeriksaan darah malaria
Jenis pemeriksaan ini terutama dilakukan untuk ibu yang tinggal di daerah endemi malaria. Namun untuk bumil yang tidak tinggal di daerah endemi tetap perlu melakukan pemeriksaan darah malaria bila terdapat indikasi.
Manfaat Cek Lab Kehamilan
Mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan darah selama masa kehamilan? Sebagai bagian dari perawatan cek lab kehamilan, tes darah merupakan pemeriksaan yang penting ibu lakukan. Tujuannya untuk mencari tahu kondisi kesehatan ibu serta janin dalam kandungan.
Berikut adalah manfaat cek lab kehamilan:
1. Mendeteksi penyakit lebih dini
Dokter dapat memantau kesehatan janin dengan lebih baik melalui cek lab kehamilan. Misalnya, melakukan tes darah dapat mengungkap informasi tentang kesehatan janin, seperti berapa banyak oksigen dan nutrisi yang diterima janin.
Pemeriksaan laboratorium kehamilan juga dapat mendeteksi kelainan yang memerlukan tindakan medis segera, sehingga terhindar dari potensi komplikasi.
2. Menentukan pengobatan yang tepat
Jika hasil tes mendeteksi penyakit tertentu, maka dokter akan lebih mudah menentukan pengobatan yang tepat. Sebaliknya, penyakit saat hamil yang tidak terdeteksi bisa menimbulkan komplikasi berbahaya. Hal ini tidak hanya berbahaya bagi ibu tetapi juga berbahaya bagi janin dalam kandungan.
3. Melindungi janin dari penyakit berbahaya
Dengan pemeriksaan ini dokter dapat mendeteksi penyakit atau infeksi yang dapat menyerang ibu dan janin seperti hepatitis B, sifilis dan HIV. Tes ini membantu memeriksa kemungkinan ibu mempunyai risiko kesehatan tertentu yang dapat diturunkan kepada bayinya. Informasi mengenai hal ini dapat membantu dokter mencegah berkembangnya masalah kesehatan tersebut dan terganggunya kondisi janin.
4. Memberikan ketenangan kepada orang tua
Ada banyak pemeriksaan yang akan dilakukan selama cek lab kehamilan. Informasi mengenai update kesehatan ini akan membantu ibu untuk dapat menjalani kehamilan dengan lebih tenang. Pada akhirnya ibu dan ayah dapat mempersiapkan persalinan secara maksimal.

No Comments
Sorry, the comment form is closed at this time.