Lato-Lato Bagus untuk Anak?
Apakah lato-lato bagus untuk tumbuh kembang anak? Tren mainan lato-lato yang banyak disenangi anak-anak di Indonesia menjadi fomo baru. Hampir disetiap tempat selalu ada anak yang unjuk kebolehannya bermain lato-lato. Banyak orang tua yang beranggapan mainan ini efektif untuk membuat anak terlepas dari kecanduan gadget.
Baca juga: CHIKI NGEBUL BAHAYA GA SIH?
Namun, ditemukan pula dampak negatif dari lato-lato seperti kasus pecahnya bola saat dipantulkan dan melukai anak. Faktanya, dibeberapa negara seperti AS, Inggris, dan Mesir mainan ini justru dilarang karena dinilai berbahaya.
Lantas, seberapa efektif lato-lato melatih tumbuh kembang anak? Atau justru lebih banyak menimbulkan dampak negatifnya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Dampak positif lato-lato pada anak:
- Melatih motorik halus untuk meningkatkan kecerdasan otak anak
- Melatih kesabaran dan fokus anak
- Melatih koordinasi tangan dan mata
- Mengurangi ketergantungan anak pada gadget
- Anak lebih sering berinteraksi sosial dengan teman-temannya
Dampak negatif lato-lato pada anak:
- Bola lato-lato dapat pecah saat dimainkan dan berpotensi melukai anak
- Pantulan lato-lato yang terlalu keras, jika terkena dapat membuat memar
- Suara bising lato-lato dapat menganggu pendengaran, terutama orang dengan gangguan pendengaran
- Kecanduan bermain lato-lato dapat menghambat aktivitas lainnya
Melihat dampak positif dan negatif bermain lato-lato, Bunda harus tetap mengawasi si Kecil saat memainkannya. Jangan sampai terlalu kencang, terlalu sering, dan periksa kondisi lato-lato apakah masih layak dipakai. Hal yang paling penting ialah seimbangkan aktivitas anak dengan kegiatan lainnya seperti makan, mandi, belajar, tidur, dan sebagainya. Bunda, juga perlu mengajari si Kecil agar tidak membawa lato-lato di tempat yang butuh keheningan seperti di rumah sakit atau di acara khusus agar tidak mengganggu atau merugikan orang sekitar.
Oleh karena itu, sebaiknya orang tua lebih mengawasi anaknya ketika bermain lato-lato, agar dapat diantisipasi dampak negatif dan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya jika ada perlombaan lato-lato pada usia yang sesuai untuk anak tersebut. Karena pada usia yang tepat, mempertajam emosional challenge anak. Secara teori, usia yang tepat untuk bermain Lato-Lato adalah 8 tahun ke atas. Yang dimaksud dengan teori tahapan bermain anak menurut Jean Piaget, menurutnya permainan didasarkan pada usia dan perkembangan kognitif anak, yaitu Sensory Motor Play (usia 0-2 tahun), Symbolic (usia 2-7 tahun), Social Play Games With Rules (8-11 tahun), dan Games With Rules and Sport (11 tahun ke atas). Anak-anak harus diajarkan untuk menggunakan waktu yang tepat saat bermain. Jangan sampai anak lupa dengan aktivitas atau tugasnya sehari-hari, seperti istirahat, beribadah, belajar, dan jangan sampai lato-lato melakukan stimulasi berlebihan yang tentunya tidak baik untuk perkembangan anak.
No Comments
Sorry, the comment form is closed at this time.