Emergency Call
Call Center
Follow Us

Kenali Gejala dan Penyebab Sleepwalking

Sleepwalking - RSIA Bina Medika

Kenali Gejala dan Penyebab Sleepwalking

Apa itu sleepwalking?

Berjalan dalam tidur atau sleepwalking adalah gangguan yang mengharuskan seseorang untuk berdiri dan berjalan saat tidur.

Berjalan dalam tidur sering menyerang seseorang saat mereka berada dalam tidur nyenyak, tahap lebih ringan, atau tahap terjaga. Orang dengan kondisi ini tidak dapat bereaksi ketika suatu peristiwa terjadi dan seringkali tidak mengingatnya. Terkadang dia bisa mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal. Seberapa umumkah kondisi ini?

Sleepwalking adalah gangguan tidur yang cukup umum. Biasanya menyerang anak kecil antara usia 4 dan 8 tahun. Meski begitu, orang dewasa dan lansia juga bisa mengalaminya.

Tanda dan gejala berjalan dalam tidur

Gangguan tidur ini biasanya muncul di awal tidur malam, biasanya 1 hingga 2 jam setelah waktu tidur, dan jarang terjadi saat tidur siang. Sleepwalking bisa jarang atau sering terjadi, dan sebuah episode biasanya berlangsung beberapa menit atau lebih.

Gejala yang paling umum dari tidur sambil berjalan

– Bangun dari tempat tidur dan berjalan-jalan.
– Bangun di tempat tidur Anda dan buka mata Anda.
– Memiliki ekspresi sayu.
– Dapat melakukan aktivitas rutin, seperti berganti pakaian, berbicara, atau ngemil dengan mata tertutup. – Tidak menanggapi atau berkomunikasi dengan orang lain.
– Kesulitan bangun selama episode.
– Disorientasi atau kebingungan tepat setelah bangun tidur.
– Cepat kembali tidur.
– Tidak ingat tidur sambil berjalan di pagi hari.
– Mengalami mimpi buruk/teror malam yang bertepatan dengan berjalan dalam tidur.

Gejala sleepwalking yang jarang terjadi

– Meninggalkan rumah.
– Menyetir.
– Melakukan hal yang tidak biasa, seperti buang air kecil di kloset.
– Melakukan aktivitas seksual tanpa menyadarinya.
– Mengalami cedera, seperti jatuh dari tangga atau melompat dari jendela.
– Menjadi kasar saat bingung setelah bangun tidur atau di acara.
– Mungkin ada tanda dan gejala yang tidak tercantum dalam ulasan di atas. Jika Anda khawatir tentang gejala tertentu, konsultasikan dengan dokter Anda. Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?

Episode gangguan tidur yang terjadi hanya sesekali biasanya tidak memprihatinkan. Anda dapat mengetahuinya pada saat pemeriksaan fisik. Namun, temui dokter di RSIA Bina Medika mengalami episode sleepwalking.

– Hal ini biasanya terjadi, misalnya, lebih dari 1-2 kali seminggu. Menginduksi perilaku berbahaya atau membahayakan orang yang berjalan sambil tidur (seperti meninggalkan rumah) atau orang lain.
– Mengganggu tidur anggota keluarga atau mempermalukan diri sendiri.
– Baru terjadi pertama kalinya di masa dewasa.
– Melanjutkan dari masa kanak-kanak hingga remaja.

Penyebab tidur sambil berjalan

Ada beberapa penyebab umum dari sleepwalking, termasuk:

– Tidak bisa tidur.
– Lelah.
– Stres.
– Depresi.
– Khawatir.
– Demam.
– Gangguan jadwal tidur.
– Pengobatan, seperti obat tidur jangka pendek, obat penenang, atau kombinasi untuk penyakit mental dan alkohol.

Kondisi medis lain yang dapat menyebabkan sleepwalking

– Gangguan pernapasan saat tidur (pernapasan tidak normal saat tidur), seperti obstructive sleep apnea.
– Narkolepsi.
– sindrom kaki gelisah
– Gejala maag.
– Migrain.
– Kondisi medis seperti penyakit tiroid, cedera kepala, atau stroke.
bepergian.

Faktor risiko sleepwalking

Siapa pun bisa berjalan sambil tidur. Namun, beberapa orang berisiko lebih tinggi mengalaminya karena faktor-faktor berikut. genetik. Kondisi ini bisa berjalan dalam keluarga. Peluangnya bisa meningkat 2-3 kali lipat jika salah satu orang tua berjalan dalam tidur saat masih anak-anak atau saat sudah dewasa.
Tahun. Berjalan dalam tidur lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada orang tua, dan kejadiannya pada orang dewasa sering dikaitkan dengan masalah kesehatan.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

Berikan Kesehatan Yang Terbaik
Untuk Anda dan Keluarga