4 Jenis Pemeriksaan untuk Cek Kesuburan Wanita
Organ reproduksi wanita harus berfungsi optimal agar bisa hamil. Apabila tak kunjung mendapatkan kehamilan setelah setahun menikah, tes kesuburan dianjurkan. Tes kesuburan berguna untuk memeriksa organ reproduksi wanita seperti rahim, tuba fallopi, dan ovarium. Adanya gangguan pada organ tersebut bisa menjadi penyebab ketidaksuburan.
Prosedur Pemeriksaan Organ Reproduksi
Berikut beberapa prosedur pemeriksaan organ reproduksi yang bisa dilakukan oleh wanita untuk mengecek kesuburannya:
- Histerosalpingografi (HSG)
HSG menggunakan foto rontgen untuk mengambil gambar bagian dalam rahim, tuba fallopi, dan daerah sekitarnya. Sebelum prosedur dilakukan, kamu disuntikkan cairan kontras ke dalam rahim. Tujuannya memastikan bahwa rahim dan tuba fallopi dalam kondisi normal. Prosedur bisa digunakan untuk mengetahui adanya masalah dalam rahim yang berpotensi menghambat pembuahan. Misalnya struktur abnormal di rahim dan penyumbatan pada tuba fallopi. - USG Transvagina
Prosedur ini dilakukan untuk mengambil gambar organ reproduksi menggunakan alat USG melalui Miss V. Selain cek kesuburan, tes USG transvagina juga bisa dilakukan bagi wanita yang mengalami perdarahan pada Miss V, kehamilan ektopik, nyeri panggul, dan memeriksa posisi alat kontrasepsi dalam rahim. Prosedur ini juga membantu diagnosis kanker pada organ reproduksi, kista, keguguran, plasenta previa, dan cacat lahir pada janin. - Histeroskopi
Prosedur yang dijalankan dengan alat berupa selang tipis dan fleksibel, terdapat kamera pada ujung alat untuk melihat kondisi bagian dalam rahim. Histeroskopi juga bisa dilakukan untuk mengetahui penyebab perdarahan abnormal dan diagnosis penyakit fibroid, polip, hingga kelainan bentuk rahim. - Laparoskopi
Prosedur ini dijalani dengan memasukkan kamera kecil ke perut melalui sayatan kecil yang dibuat di bagian perut. Prosedur ini dilakukan untuk melihat seluruh bagian panggul, sehingga penyebab ketidaksuburan diketahui. Laparoskopi juga bisa dilakukan untuk mendiagnosis kondisi penyakit radang panggul.
Pemeriksaan Fungsi Ovulasi dan Kadar Hormon
Sebelum menjalani tes kesuburan, kamu dianjurkan untuk tes fungsi ovulasi dan hormon terlebih dahulu. Tes ini dilakukan melalui pemeriksaan darah untuk deteksi kadar progesteron, LH (luteinizing hormone), tiroid, dan FSH (follicle-stimulating hormone). Selain tes darah, kadar hormon tersebut bisa dicek menggunakan obat clomiphene.
Perlu diketahui bahwa tes kesuburan dan tes masa subur adalah dua hal berbeda. Jika tes kesuburan dilakukan untuk mendeteksi penyebab ketidaksuburan, tes masa subur berfungsi untuk mengetahui masa subur wanita dalam siklus haidnya. Tes masa subur penting diketahui bagi pasangan suami istri (pasutri) yang sedang meredakan kehamilan. Masa subur mengindikasikan waktu terbaik bagi pasutri berhubungan intim karena pada waktu ini, peluang kehamilan semakin besar.
Hubungi Informasi & pendaftaran lebih lanjut:
Customer Care RSIA Bina Medika
0821-6980-0909